Tambang di Samboja Sebabkan Jalan Putus, ESDM Kaltim Minta PT Singlurus Tanggung Jawab Penuh

Minggu 12-10-2025,19:21 WIB
Reporter : Mayang Sari
Editor : Didik Eri Sukianto

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Timur memastikan PT Singlurus Pratama bertanggung jawab penuh atas kerusakan jalan dan rumah warga yang terdampak aktivitas tambang batu bara di Kelurahan Argosari, Kecamatan Samboja Barat, Kutai Kartanegara.

Insiden tersebut menyebabkan jalan penghubung RT 1 menuju RT 5 sepanjang sekitar 100 meter terputus akibat longsor pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Kepala Bidang Mineral dan Batubara (Minerba) Dinas ESDM Kaltim, Achmad Pranata mengatakan, pihaknya bersama Kepala Dinas ESDM telah meninjau langsung lokasi kejadian sehari setelah peristiwa tersebut.

Pemerintah daerah, kata dia, menekankan agar perusahaan segera melakukan langkah pemulihan dan perbaikan infrastruktur warga yang terdampak.

BACA JUGA: Jalan Desa Ambles di Dekat IUP Batu Bara

"Kami sudah memantau langsung bersama Kepala Dinas. PT Singlurus bertanggung jawab penuh terhadap perbaikan jalan maupun rumah masyarakat yang terdampak," kata Achmad saat ditemui, Minggu 12 Oktober 2025.

Ia menambahkan, walaupun kewenangan pengawasan tambang batu bara berada di pemerintah pusat, Dinas ESDM Kaltim tetap hadir untuk memastikan masyarakat mendapat perlindungan dan dampak kerusakan bisa segera diatasi.

Dari hasil pemantauan lapangan, longsoran tanah di kawasan tambang PT Singlurus selain menyebabkan jalan utama terputus, juga ada 2 rumah warga di sekitar area terdampak mengalami keretakan.

ESDM Kaltim memastikan penanganan darurat langsung dilakukan perusahaan, termasuk memperbaiki sambungan jaringan air PDAM yang sempat terputus.

BACA JUGA: Hutan Lindung Wehea Kutim Terancam, Jalan Putus, Dana Pengawasan Terbatas

"Tahap pertama yang dikerjakan adalah perbaikan sambungan PDAM. Dalam waktu 24 jam aliran air sudah kembali normal," kata Achmad.

Untuk akses jalan, kata dia, saat ini tengah dilakukan penimbunan kembali menggunakan material tanah dan batu.

Namun, perbaikan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan kondisi kontur tanah yang labil di kawasan tersebut.

"Perbaikannya menunggu hasil timbunan tanah. Kami akan pantau terus karena lokasi jalan itu di bawahnya ada semacam selokan atau lapisan tanah yang tidak stabil," jelasnya.

BACA JUGA: Solusi Jalan Poros Sangatta-Bengalon yang Putus: KPC Siap Bangun Jalur Baru, Tapi.....

Kategori :