KUTAI BARAT, NOMORSATUKALTIM –Kabupaten Kutai Barat (Kubar) mencatat kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 41.888 orang sepanjang tahun 2025.
Angka ini berasal dari berbagai objek wisata unggulan yang tersebar di beberapa kecamatan, mulai dari destinasi alam, budaya, hingga buatan.
Data tersebut tercatat dalam laporan resmi Dinas Pariwisata Kubar melalui rekapitulasi bulanan yang dirilis per Oktober 2025.
Dari 15 objek wisata yang dipantau, kunjungan tertinggi terjadi di Bumi Perkemahan Batu Bura dengan total 20.483 pengunjung. Disusul oleh Jantur Mapan dengan 10.838 wisatawan dan Jantur Tabalas sebanyak 2.391 orang.
BACA JUGA: Ingin Tahu Hasil Audit Inspektorat, Masyarakat Bisa Pantau Lewat Badan Permusyawaratan Kampung
Sementara itu, objek wisata Danau Beluq juga cukup populer dengan jumlah 2.201 pengunjung, serta Danau Aco yang mencapai 1.591 orang.
“Berdasarkan data 2025, memang Bumi Perkemahan Batu Bura menjadi magnet utama. Tempat ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan kepramukaan, acara komunitas, hingga event tahunan, sehingga wajar jumlahnya mendominasi,” jelas Sumardi, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kutai Barat, saat dikonfirmasi Nomorsatukaltim, Minggu (5/10/2025).
Selain destinasi tersebut, data juga menunjukkan peningkatan kunjungan ke Lamin Mancong, pusat budaya Dayak di Kecamatan Jempang, yang mencatat 570 wisatawan.
Sentral Kerajinan Tanjung Isuy menempati posisi berikutnya dengan 1.767 kunjungan, mayoritas berasal dari rombongan pelajar, komunitas seni, dan wisatawan lokal dari Samarinda dan Balikpapan.
BACA JUGA: Dukung Program Digitalisasi dan Perkuat Akses Internet, DPRD Kubar Siap Alokasikan Anggaran
Namun, tidak semua objek wisata mengalami geliat kunjungan. Beberapa situs bersejarah seperti Situs Pancuran Senggreq tidak mencatat kunjungan sepanjang tahun, sementara Situs Sentawar dan Jantur Manarung hanya dikunjungi belasan hingga puluhan orang.
“Faktor aksesibilitas dan promosi sangat berpengaruh. Beberapa objek wisata yang belum dikembangkan optimal tentu masih sepi. Ini pekerjaan rumah bagi kita, bagaimana pemerintah daerah bersama masyarakat bisa membenahi sarana prasarana,” ujar Sumardi.
Jika dilihat berdasarkan bulan, puncak kunjungan wisatawan nusantara terjadi pada April 2025 dengan jumlah 9.602 orang. Lonjakan ini dipicu oleh masa liburan panjang dan sejumlah festival budaya yang digelar di Sendawar.
Sementara bulan Februari dan Maret relatif lebih rendah, masing-masing 4.829 dan 3.343 kunjungan.
BACA JUGA: SMPN 1 Muara Jawaq Siap Jadi Sentra Pendidikan, Pemkab Kubar Tambah Sarana Pendukung