Pihaknya akan melakukan evaluasi pelayanan agar semakin efektif. Di mana tingkat perbedaan pendidikan memengaruhi pola pengantaran makanan.
“SOP distribusi untuk TK, SD, SMP, dan SMA berbeda. Karena itu, kami mengatur jadwal terlebih dahulu sesuai jam belajar, jam istirahat, dan jam pulang sekolah,” terangnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sistem distribusi akan disesuaikan dengan kapasitas sekolah, jumlah siswa, serta kondisi lapangan.
BACA JUGA:Mahasiswa Stiper Kutim Gelar Aksi “Menolak Lupa” Suarakan Kasus HAM dan Hutan Adat
Selain itu, pihaknya menegaskan bahwa prioritas utama tetap pada keamanan dan kualitas makanan.
“Meski kita mengejar efisiensi waktu, jangan sampai kualitas dan keamanan makanan berkurang. Proses distribusi akan tetap mengacu pada standar higienitas yang ketat,” tutupnya.(Sakiya Yusri)