SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM — Pemerintah Kota Samarinda menargetkan proses relokasi pedagang Pasar Pagi ke bangunan pasar modern dapat rampung pada tahun ini.
Saat ini, penyelesaian pekerjaan fisik pasar masih berlangsung dan diperkirakan tuntas pada Oktober atau November 2025.
Asisten II Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy mengatakan, pihaknya terus melakukan pengecekan secara detail, terutama pada tahap penyelesaian akhir (finishing). Hal ini dilakukan agar bangunan benar-benar siap sebelum ditempati pedagang.
“Kita tidak mau menerima bangunan dalam kondisi tidak rapi. Kadang finishing itu masih kurang, makanya kita cek betul-betul agar tidak ada hal kecil yang merusak kualitas,” ujar Marnabas, Senin, 8 September 2025.
BACA JUGA: Tinjau Progres Revitalisasi Pasar Pagi, Andi Harun Sebut Aspek Kenyamanan Pengunjung Jadi Prioritas
Menurut Marnabas, sosialisasi kepada pedagang masih berlangsung. Setelah seluruh persiapan tuntas, barulah proses pemindahan dilakukan.
Pedagang yang selama ini menempati Pasar Pagi akan dialihkan ke gedung baru dengan sistem zonasi berdasarkan jenis dagangan.
“Penomoran kios sudah dilakukan berdasarkan klaster. Jadi nanti pedagang bisa lebih tertata, dan pembeli juga lebih mudah mencari kebutuhan,” jelas Marnabas.
Dia menyebut lantai dasar pasar modern tersebut akan diperuntukkan bagi parkiran. Adapun lantai 1 difokuskan untuk pedagang basah, seperti ikan, daging, dan sayuran.
BACA JUGA: Konsep Teras Samarinda II Belum Matang, Area Pelabuhan Pasar Pagi Bakal Bebas Parkir
"Lantai 2 juga menampung pedagang basah lain, sedangkan lantai tiga diperuntukkan bagi pedagang emas dan aksesori. Sementara lantai empat hingga tujuh diproyeksikan menjadi pusat grosir pakaian," lanjutnya.
Selain itu, pengelolaan pasar akan menggunakan sistem profesional dengan melibatkan pihak ketiga untuk layanan kebersihan dan keamanan. Biaya perawatan gedung diperkirakan mencapai Rp5 miliar hingga Rp6 miliar per tahun.
“Pedagang tetap dikenakan retribusi harian sesuai aturan, dan ada biaya pemanfaatan aset daerah. Namun, fasilitas yang diberikan lebih lengkap, ada eskalator, lift, hingga sistem pembayaran non-tunai,” pungkasnya.