Adapun, gejala biasanya muncul saat penderita memasuki fase AIDS. Seperti diare kronis, infeksi TBC yang sulit sembuh, hingga infeksi menahun lainnya.
"Deteksi dini menjadi sangat penting. Dengan pemeriksaan lebih awal, pasien bisa segera ditangani secara medis sekaligus mencegah penularan ke orang lain," ungkap Alwiati.
Bagi pihaknya, kasus HIV yang terus meningkat di Balikpapan berpotensi memberi dampak jangka panjang, baik terhadap kesehatan masyarakat maupun beban layanan kesehatan daerah.
Oleh karena itu, strategi pencegahan berbasis komunitas dipandang sebagai langkah penting untuk menekan angka kasus baru.
BACA JUGA: KI Kaltim Rekomendasikan PPID Balikpapan Pindah ke Kantor Wali Kota
Di sisi lain, program edukasi, pemeriksaan rutin, dan kolaborasi lintas sektor akan terus dijalankan oleh pemerintah kota.
"Harapannya, jumlah kasus HIV di Balikpapan dapat dikendalikan sehingga tidak semakin meluas di tahun-tahun mendatang," pungkas Alwiati. (*)