Insiden ini, kata Wahyu, lebih kepada faktor teknis di luar kendali tim.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Agama Badan Kesbangpol Kutim, Hapiah.
Ia mengaku terkejut ketika mendapat laporan adanya penggantian tali menjelang upacara.
“Selama 23 hari latihan hingga gladi bersih, tidak ada masalah. Baru pagi tadi, ketika kita sudah di tribun, ada laporan kalau talinya berubah. Itu yang membuat bendera sempat tersendat,” ujar Hapiah.
BACA JUGA: Pemulung di Bontang Peringati HUT Ke-80 RI, Upacara di Atas Tumpukan Sampah
Hapiah menegaskan insiden ini tidak boleh dibebankan kepada Paskibraka maupun pelatih.
Menurutnya, baik persiapan maupun latihan sudah berjalan sesuai prosedur.
“Ini murni insiden. Kita tidak bisa prediksi hal-hal semacam ini,” katanya.
Meski sempat menegangkan, akhirnya bendera Merah Putih tetap berhasil berkibar gagah di langit Sangatta.
BACA JUGA: Peringati HUT RI, Warga Samarinda Ini Pilih Aksi Diam Selama 80 Menit di Tempat Bersejarah
Sorak dan tepuk tangan hadirin mengiringi momen itu, menandai puncak peringatan HUT ke-80 RI di Kutim.
Insiden kecil tersebut tak lantas meredam semangat patriotisme para peserta upacara.
Sebaliknya, momen itu menjadi pengingat pentingnya ketelitian dalam setiap detail persiapan upacara kenegaraan.
Hapiah pun berharap pengalaman kali ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
BACA JUGA: Pemkab Kutim Bersiap Melakukan Penyegaran, 10 Kepala Dinas Purna Tugas Akhir 2025
“Kita harap ke depan, segala persiapan teknis bisa lebih diperhatikan. Jangan sampai ada hal-hal di luar kendali yang mengganggu jalannya upacara,” ungkapnya.