SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Harapan keluarga untuk melihat sang anak mandiri lewat membangun usaha justru berujung tragis.
Aldi (19), pemuda asal Samarinda, harus merasakan dinginnya lantai tahanan setelah nekat melakukan aksi kriminal lantaran terlilit utang akibat judi online (Judol).
Orang tuanya telah memberikan modal usaha sebesar Rp25 juta, dengan niat membantu Aldi memulai kehidupan produktif.
Namun, alih-alih dipakai untuk membuka usaha, seluruh dana tersebut justru dihabiskan untuk berjudi secara daring.
Saat uang telah habis dan tekanan batin semakin besar, Aldi mengambil keputusan gegabah, merampok pengemudi ojek online di tengah keputusasaan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat dini hari, 8 Agustus 2025.
BACA JUGA : Terkendala Infrastruktur, Pelaksanaan Program MBG di Mahulu Terancam Gagal
Diketahui, Aldi merencanakan semua niat buruknya dengan normal, memesan ojek online lewat aplikasi Maxim dari kawasan Jalan Yos Sudarso dengan tujuan Loa Janan.
Pengemudi yang menerima order adalah Eko Rahmat (39), yang tak menyangka dirinya akan menjadi sasaran kejahatan.
Sebelum berangkat, Aldi menenggak minuman keras jenis tuak untuk menambah keberanian.
Dalam kondisi mabuk, ia merencanakan pembegalan. Dari rumah, dia sudah membawa sebilah badik yang diselipkan di tubuhnya sebagai senjata.
Niatnya jelas, mengancam sopir dan membawa kabur mobilnya.
BACA JUGA : Begini Kronologi Ustaz di Ponpes Kukar Cabuli Santri Sesama Jenisnya
"Dari awal sudah direncanakan. Dia mabuk tuak dulu, baru pesan Maxim dan bawa pisau untuk menodong korban," kata Ipda Rizky Tovas, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Seberang.
Saat melintasi kawasan HAM Rifaddin, sekitar Perumahan Citra Grand Senyiur, Aldi melancarkan aksinya.
Ia menghunus badik dan menempelkannya ke leher Eko. Dalam situasi genting itu, Aldi memaksa korban untuk menghentikan mobil dan menyerahkan mobilnya.