Rino menuturkan, visi Prabowo itu sudah tertulis dalam 16 buku sejak 2004. Kini, buku-buku tersrbut dijalankan. Termasuk menyiapkan industri dalam negeri.
Dari mineral langka, energi, sampai pangan—agar saat anak-anak top itu pulang, mereka punya tempat untuk mengabdi. Bedanya dengan program wajib belajar dulu? "Integrasi," jawabnya.
Kalau dulu gratis sekolah, tapi anak di pelosok tak bisa datang karena jarak. Sekarang, negara siapkan asrama. Negara hadir, sampai ke desil 0.
BACA JUGA: Pemkab Kukar Siapkan 3 Lokasi untuk Pembangunan Sekolah Rakyat
BACA JUGA: Pemkab PPU Siapkan Lahan 6,7 Hektare untuk Pembangunan Sekolah Rakyat
Di bulan kemerdekaan ini, terasa sekali, merdeka yang dimaksud bukan hanya soal tanggal 17 Agustus.
Tapi merdeka yang sehari-hari. Yang makanannya cukup, kesehatannya terjaga, pendidikannya berkualitas, dan ekonominya kuat.