Bupati Berau Tegaskan Strategi Berkelanjutan untuk Majukan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Senin 11-08-2025,22:27 WIB
Reporter : Maulidia Azwini
Editor : Didik Eri Sukianto


BERAU, NOMOSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten Berau tengah menghadapi momentum krusial dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah.

Penetapan Berau sebagai kawasan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 bukan hanya sebuah kehormatan, melainkan juga tantangan besar yang harus segera dijawab dengan langkah strategis dan sinergi lintas sektor yang kuat.

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan hal ini saat membuka Rapat Koordinasi Pembangunan dan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Berau, di Ruang Rapat RPJPD Bapelitbang, pada Senin 11 Agustus 2025.

Ia mengingatkan bahwa potensi besar yang dimiliki Berau dapat hilang begitu saja jika tidak dikelola secara optimal melalui kerja sama penuh seluruh perangkat daerah.

“Kita tidak boleh menunda atau mengabaikan potensi wisata Berau yang sudah diakui nasional dan internasional. Semua perangkat daerah harus segera bersinergi dan menjalankan peran sesuai tupoksi agar visi Berau maju, unggul, berkelanjutan, makmur, dan sejahtera bisa terwujud,” tegasnya.

Sri menyampaikan, Kabupaten Berau saat ini memiliki 18 desa wisata dan 225 destinasi wisata, yang terdiri dari 159 wisata alam, 39 wisata budaya, dan 27 wisata buatan, termasuk Pulau Derawan yang meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024, dan Pemkab Berau menerima penghargaan Arindama Bidang Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada HUT ke- 68 Provinsi Kaltim.

Capaian tersebut, kata Sri, tidak boleh hanya menjadi catatan prestasi, melainkan harus terus ditingkatkan melalui pengelolaan berkelanjutan yang memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Pariwisata bukan hanya soal keindahan, tapi bagaimana kita mampu mendorong ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Ini adalah investasi jangka panjang yang mendesak untuk dilakukan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sri menyebut Pemerintah daerah pun tengah berkomitmen mengoptimalkan sektor hilir sumber daya dan pertanian berbasis kerakyatan dengan mengembangkan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Untuk itu, produk-produk lokal diharapkan dapat menjadi oleh-oleh khas yang memperkaya pengalaman wisatawan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga.

“Pariwisata dan ekonomi kreatif harus berjalan beriringan. Kita ingin wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga membawa pulang produk lokal yang unik dan bernilai,” jelasnya.

Selain potensi destinasi dan produk kreatif, orang nomor satu di Bumi Batiwakkal ini turut menyoroti kesiapan sarana dan prasarana yang ia nilai juga menjadi perhatian utama.

Sri menekankan pentingnya memastikan fasilitas pendukung, mulai dari akses jalan hingga amenitas dalam kondisi prima untuk menunjang kenyamanan wisatawan.

“Tantangan terbesar kita adalah memastikan infrastruktur pendukung mampu menjawab kebutuhan wisatawan dan pelaku usaha. Jika ini terlambat, kita bisa kehilangan peluang besar,” katanya.

Momentum penguatan sektor ini semakin berarti dengan rencana kunjungan tamu dari Republik Seychelles yang akan menjadi ajang promosi internasional bagi Berau.

Kategori :