Harga Bisa Kompetitif

Jumat 28-02-2020,23:17 WIB
Reporter : admin3 diskal
Editor : admin3 diskal

Kepala UPBU Kalimarau Bambang Hartato saat menerima kunjungan Direktorat Operasi Maskapai Sriwijaya Air, terkait pergantian pesawat jenis boeing yang lebih besar, Kamis (27/2). Teluk Bayur, Disway – Pesawat komersil berbadan lebar (wide body) akan mengisi penerbangan di Bandara Kalimarau, Senin (2/3) mendatang. Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air, merintisnya dengan pesawat Boeing 737-800 NG dengan rute penerbangan Berau-Balikpapan-Jogjakarta. Kepala UPBU Kalimarau, Bambang Hartato, mengaku telah menerima kunjungan Direktorat Operasi Maskapai Sriwijaya Air, berdiskusi membahas rencana penggantian operasi ke Bandara Kalimarau, dengan tipe pesawat SJ dari Boeing seri Classic menjadi Boeing 737-800 NG. “Kami menerima kunjungan tim Sriwijaya pada Kamis (27/2) sore. Insya Allah akan dimulai tanggal 1 Maret (pergantian pesawat),” ungkapnya kepada Disway. Sementara itu, Kasi Teknik dan Operasi Bandara Kalimarau, Budi Sarwanto mengatakan, persiapan penerbangan perdana pesawat Boeing 737-800 NG di Bandara Kalimarau, mulai dari kekuatan landasan pacu (runway) dan apron telah memenuhi syarat. Sementara, dari sisi kekuatan landasan memiliki kekerasan pavement classification number (PCN) 50, dengan panjang runway 2.250 meter. Kapasitas itu, memungkinkan dilintasi jenis pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A320, maupun Boeing 737-800 NG. “Untuk kekuatan PCN Boeing 737-800 NG itu, minimum 48. Jadi masih memenuhi manual of standard cars,” jelasnya, Jumat (28/2). Bahkan, kata Budi, masih sangat memungkinkan pesawat badan besar beroperasi di Bandara Kalimarau. Saat ini, baru sekitar empat penerbangan dari batas maksimum delapan penerbangan per jam. “Jika ada lagi maskapai penerbangan masuk, bandara kita masih aman. Tinggal penumpangnya ada atau tidak,” terangnya. Selain Boeing 737-800 NG, pertengahan Maret mendatang, Maskapai Batik Air jenis Airbus A320 juga akan beroperasi di Bandara Kalimarau. Sehingga, dua pesawat berbadan besar akan “menghiasi” penerbangan di Bumi Batiwakkal. Dengan demikian, secara tidak langsung akan mendukung pengembangan dan jumlah kunjungan pariwisata. Sebab, direct penerbangan dari Jakarta akan memudahkan wisatawan menuju Kabupaten Berau. “Dengan kapasitas pesawat yang lebih besar, tentu harga tiket akan lebih kompetitif atau murah,” ucapnya. Selain itu, masuknya pesawat berbadan besar juga akan menghidupkan sektor kargo atau pengiriman barang. Pasalnya selama ini, kapasitas kargo penerbangan middle atau boeing series hanya mampu menampung barang 1-2 ton. Sementara, jenis pesawat NG atau Airbus memiliki kapasitas barang dan kargo mencapai 6-8 ton sekali penerbangan. Sehingga pengusaha/bisnis yang bergerak bidang merine product, aksesnya langsung sampai ke Jakarta. “Kalau dulu hanya sampai Balikpapan, kargo dipindahkan ke pesawat untuk diteruskan hingga Jakarta. Kalau sekarang langsung dengan pesawat yang sama,” ungkapnya. Ditanya apakah masuknya sejumlah pesawat berbadan besar dampak meningkatnya jumlah penumpang ke Berau? Budi menjawab, dari tahun 2018-2019, jumlah penumpang stagnan diangka 700-800 seat (kursi) per hari. Salah satu penyebabnya, jumlah seat penerbangan Bandara Kalimarau yang terbatas. Pasalnya, satu kali penerbangan hanya mampu menampung maksimal 150 seat. “Seperti NG itukan kapasitas sekira 180 penumpang, jika ada lima penerbangan sehari kan lumayan,” ujarnya. Budi mengaku, pihaknya tidak memiliki target penumpang maupun penerbangan. Yang utama, menargetkan maskapai di Indonesia dapat membuka penerbangan di Bandara Kalimarau. Artinya, dengan bertambah jumlah seat, pihaknya akan berupaya menambah jumlah penerbangan. Mempersiapkan hal itu, pihaknya akan membenahi sejumlah fasilitas penunjang operasional bandara. “Karena maskapai itu melihat dari sisi Business to Business (B to B). Sehingga data penumpang akan dimaksimalkan untuk mengundang maskapai membuka atau menambah penerbangan di Berau,” tandasnya. Sementara, Senior Manager Operation Admin, Direktorat Operasi Sriwijaya Air, Capt Suprapto Susanto mengatakan, pesawat Boeing 737-800 NG akan melayani penerbangan Berau-Balikpapan menuju Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Makassar. Untuk tahap awal, pihaknya hanya membuka penerbangan Boeing 737-800 NG per hari, yakni dari Balikpapan-Berau pukul 15.80 Wita dan arah sebaliknya pukul 07.10 Wita. “Ini masih langkah awal kami (Sriwijaya) membuka penerbangan pesawat berbadan besar di Berau,” katanya. Namun, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menambah jadwal penerbangan dan konektivitas antarpulau, dengan berkembangnya jumlah seat di Bandara Kalimarau. Sebab, pihaknya memiliki pesawat jenis Boeing 737-500 sebanyak 6 unit, Boeing 737-800 NG 20 unit dan Boeing 737-900 ER sebanyak 2 unit se Indonesia. “Kami masih lihat kondisi pasaran di lapangan. Jika memungkinkan kenapa tidak, kami siap menambah jadwal penerbangan dan direct antar pulau,” tegasnya. Bahkan, pihaknya berkomitmen akan memasukkan pesawat Boeing 737-900 ER berkapasitas 200 seats, jika kapasitas runway, apron Bandara Kalimarau memungkinkan. Pasalnya, Boeing 737-900 ER membutuhkan panjang runway 2.500 meter, sementara saat ini Kalimarau hanya sepanjang 2.250 meter saat ini. “Kami juga siap, jika pemerintah ingin bekerjasama dalam pengembangan dan peningkatan jumlah kunjungan pariwisata,” tuturnya. Terkait harga tiket antara Boeing 500 dan 800 NG, kata Suprapto, tidak ada perbedaan spesifik. Sriwijaya memiliki standar harga sesuai dengan rute penerbangan, seperti rute Berau-Balikpapan-Surabaya harga tiket dipatok Rp 1,5 juta hingga Rp 2,1 juta per orang. Harga itu, kata dia, di luar dari promosi. “Kami ada promo, penumpang yang tidak membawa bagasi akan di-diskon 20 persen dari harga tiket. Tetapi kembali, harga tiket pesawat melihat kondisi pasar,” pungkasnya.*

Tags :
Kategori :

Terkait