Kisah Siti-Ansarullah Nekat Maju Independen, Cuma Kebetulan 

Senin 24-02-2020,17:54 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Siti Qomariah - Ansarullah saat menyerahkan berkas di KPU Samarinda, Minggu (24/2/2020) malam. (M2/Disway Kaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Pasangan Siti Qomariah dan Ansarullah mengungkap awal mula pertemuan mereka. Menjadi calon wali kota melalui jalur perseorangan. Hanya kebetulan. Tidak ada yang direncanakan. Siti, sapaan akrabnya menuturkan pertemuan untuk berkolaborasi dalam Pilkada 2020 cukup singkat. Baru akhir 2019 lalu. Saat itu dia sering melihat spanduk Ansarullah banyak terpampang di kawasan Samarinda Seberang. “Tidak tahunya, secara spontan beliau memanggil orang dan langsung membuat tim sukses. Lalu saya diminta menjadi wali kota. Ya berjalan saja, semacam air mengalir," kata dia. Singkat cerita, keduanya menyamakan persepsi untuk membenahi Samarinda. Syarat dukungan pun dikumpulkan. Meski cukup tipis. Dengan ambang batas minimum persyaratan KPU yakni 43.977. Siti-Ansarullah hanya mengumpulkan 44.297. Atau selisih 320 dukungan KTP. Dia berharap tak banyak kegandaan serta kesalahan pada berkas dukungan. "Ya, semoga saja bisa lolos," harapnya. Bukan tak serius. Ia menuturkan keinginan turut andil dalam bursa pencalonan ini untuk berjuang. "Karena kami menanganggap ini adalah jihad untuk memajukan Samarinda. Kalau kita tidak mendorong dengan sungguh-sungguh, maka kita hanya bisa jadi penonton," urainya. Siti merupakan politisi Partai PAN yang sempat juga duduk di kursi DPRD Kaltim periode 2008-2019. Sedangkan Ansharullah mantan Camat Samarinda Seberang. Hal itulah yang menjadi alasan dukungan suara yang diserahkan ke KPU besar dari wilayah tersebut. "Sebenarnya begini, kalau saya sebagai birokrat selesai, ya sudahlah. Tapi ada tokoh-tokoh masyarakat, yang juga menghendaki saya maju. Apa yang saya andalkan? Tapi karena mereka mendesak saya, ya saya tentu ikut saja," kata Ansarullah singkat. (m2/boy)

Tags :
Kategori :

Terkait