“Kami telah berulang kali mengingatkan warga untuk tidak berenang, mandi, memancing, maupun buang air di sungai atau rawa, karena area tersebut merupakan habitat buaya,” ujar Nofian.
Khusus bagi anak-anak, ia meminta perhatian lebih dari orang tua agar tidak membiarkan mereka bermain terlalu dekat dengan tepian sungai.
“Ingat, jangan biarkan anak-anak main terlalu dekat tepi sungai atau rawa,” tambahnya.
Sebagai tindakan konkret lainnya, Nofian mendorong agar papan peringatan dipasang di lokasi-lokasi umum yang rawan buaya. Menurutnya, keberadaan papan imbauan bisa menjadi langkah awal untuk menyadarkan masyarakat akan potensi bahaya yang ada di lingkungan mereka.
BACA JUGA: Perangkat Sering Dicuri, Wi-Fi Gratis di Balikukup Dihentikan Sementara
“Buat papan peringatan jelas di lokasi umum. Paling tidak, warga sudah tahu jika di lokasi itu ada buaya,” tutupnya.
Meningkatnya kasus serangan buaya di Kabupaten Berau menunjukkan perlunya penanganan terpadu dan serius. Selain aspek konservasi, perlindungan terhadap keselamatan warga harus menjadi perhatian utama.
Sinergi antara pemerintah daerah, BKSDA, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar konflik antara manusia dan buaya tidak terus memakan korban. (Maulidia Azwini)