Rudi Mas’ud Sebut Kukar Hancur, Erwinsyah: Itu Kurang Etis

Rabu 19-02-2020,10:34 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Rektor Unikarta Erwinsyah. ===========   Kukar, DiswayKaltim.com - Terkait lontaran kalimat yang disuarakan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Rudi Mas'ud, yang menyoroti kerusakan lingkungan di Ibu Kota Negara (IKN) baru, menuai respons dari beberapa pihak di Kutai Kartanegara (Kukar). Dalam pernyataannya, Rudi Mas'ud melontarkan kalimat; "Mengapa lebih banyak kegiatan Ibu Kota Negara dititikberatkan di Penajam Paser Utara (PPU) ketimbang Kutai Kartanegara? Karena Kutai Kartanegara hancur. Sangat hancur, masif sekali". Pernyataan itu menuai reaksi Rektor Unikarta Erwinsyah. Ia menyebut jika statement yang dilontarkan Rudi Mas'ud bersifat multi tafsir. Menurutnya, Rudi mencoba membandingkan jika fokus kegiatan lebih pada Kabupaten PPU dibanding Kukar lantaran adanya kerusakan lingkungan yang begitu masif. Padahal, menurut Erwinsyah, terfokusnya kegiatan pembangunan IKN di PPU dikarenakan letak Kabupaten tersebut yang cukup strategis saat ini. "Bisa jadi itu pertimbangannya, cuman mungkin bukan pertimbangan utama," ucap Erwinsyah. Erwinsyah menilai kurang etis jika pernyataan tersebut keluar dari seorang anggota DPR RI. Kendati dirinya mengapresiasi jika ada orang yang mengkritik kerusakan lingkungan di Kukar. Namun, harus berdasarkan data dan fakta di lapangan. Selain itu bisa memberikan solusi terbaik untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang dimaksud ke depannya. "Kalau ada permasalahan di Kaltim, seharusnya beliau turun menyelesaikan masalah itu," imbuh Erwinsyah. Terpisah, saat diklarifikasi melalui telepon, Rudi Mas'ud menyebut jika statement yang dilontarkannya bukan berkaitan dengan IKN, namun berkaitan dengan pertambangan di Kukar. "Itu hancurnya berkaitan dengan tambang bukan karena IKN," jelas Rudi. Menurut Rudi, pertambangan di Kukar sangat tidak terkontrol. Banyak areal pertambangan yang tidak direklamasi setelah melakukan eksploitasi. "Kukar yang kita bahas kemarin berkaitan dengan pertambangan yang merusak lingkungan kita menjadi hancur," jelas Rudi. (mrf/dah)

Tags :
Kategori :

Terkait