Forensik Mabes Polri Autopsi Ulang, Kuburan Yusuf Akan Dibongkar

Senin 17-02-2020,18:45 WIB
Reporter : Bayu
Editor : Bayu

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman didampingi Kasat Reskrim Kompol Damus Asa dalam press release kasus Yusuf. (Arman/Disway) ======================== Samarinda, DiswayKaltim.com – Kasus Ahmad Yusuf Ghazali (4), balita yang ditemukan meninggal tak utuh hingga kini masih menjadi perbincangan hangat. Masyarakat masih berteka-teki apa penyebab sebenarnya kejadian yang menimpa anak pasangan Bambang dan Melisari tersebut. Apalagi beberapa waktu lalu, Meli, ibu dari Yusuf, langsung menemui Pengacara Hotman Paris Hutape di Kopi Joni, Jakarta. Kedatangannya itu, Meli meminta pertolongan kepada Hotman serta berharap Polda Kaltim dan Polresta Samarinda agar mengusut tuntas kasus kematian Yusuf. Tentu saja pertemuan Meli dan Hotman itu langsung viral di sosial media (sosmed). Ditambah Hotman juga memposting video berdurasi 1 menit itu di akun instagram official miliknya yakni @Hotmanparisofficial. Terlihat Meli menangis sambil memegangi foto almarhum Yusuf. Bahkan Hotman berstatemen singkat dalam video tersebut. Ia menyampaikan keluh kesah ibu dari Yusuf yang ditujukannya kepada Polda Kaltim, Polresta Samarinda hingga Polsekta Samarinda Ulu. “Salam Kopi Joni. Bapak Kapolda Kaltim, bapak Kapolres Samarinda, bapak Kapolsek Samarinda Ulu. Ini ibu Meli. Anaknya umur empat tahun sekolah di PAUD, tiba-tiba ditemukan jasadnya dalam keadaan seluruh organ tubuhnya hilang di selokan,” ujar Hotman dalam video yang diunggap, Sabtu (15/2/2020) pagi lalu sekitar pukul 08.15 Wita. Menanggapi hal itu, Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif Budiman dalam press release, Senin (17/2/2020) pagi menyampaikan, agar masyarakat bersabar dan menunggu hasil forensik dari Mabes Polri. Karena ia tidak mengambil kesimpulan medis secara sepihak. Sehingga rencananya, pihaknya akan memanggil Tim Forensik dari Mabes Polri untuk melakukan autopsi ulang pada jasad Yusuf. Tujuannya agar memiliki kefaktaan kuat secara medis. “Insya Allah akan datang tim forensik Mabes Polri dari Jakarta. Dalam waktu dekat, Selasa (18/02/2020) pagi kita akan bongkar kembali kuburan dari ananda Yusuf, untuk menentukan cara atau penyebab kematian secara forensik kedua,” terangnya di Mapolresta Samarinda didampingi Kasat Reskrim Kompol Damus Asa. Terkait statemen Hotman, dinilai Arif pernyataan tersebut masih sebatas dugaan. “Baru dugaan itu. Saya baru dengar dari Pak Hotman Paris. Kita jangan berandai-andai, semua harus sesuai fakta fakta yang ada. Saya atas nama Kepolisian Samarinda dan Jajaran Kepolisian di Kaltim memohon masyarakat bersabar. Kita tunggu hasil pemeriksaan forensik Mabes Polri untuk bisa menentukan penyebab kematian Yusuf,” ujarnya, lagi. Ia juga kembali menyampaikan hasil keterangan medis yang sudah dipublikasi waktu lalu. Dimana tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jasad Yusuf. Penyimpulan medis tim Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahrani (AWS) pun mengatakan jika hasil autopsi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan ditubuh balita malang tersebut. “Terkait adanya dugaan dari bapak Hotman Paris yang mengatakan bahwa ananda Yusuf diculik dan diambil organ tubuhnya. Kami dari kepolisian bekerja professional. Kita akan mengungkap fakta-fakta di lapangan terus secara detail,” tegas Arif. Arif juga menambahkan, kalau pihaknya sudah semaksimal mungkin melakukan penyidikan kasus Yusuf ini. Bahkan pihaknya juga sudah menahan dua orang tersangka yakni Tri Suprana Yanti dan Marliana, pengasuh di Yayasan Jannatul Atfhal tempat Yusuf hilang. Keduanya dikenakan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia. (Ar/byu)

Tags :
Kategori :

Terkait