Peluang Investasi Besar, Pemkot Samarinda Tawarkan Kemudahan Perizinan Usaha dan Kerjasama

Jumat 16-05-2025,18:55 WIB
Reporter : Mayang Sari
Editor : Tri Romadhani

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah kota Samarinda berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang ramah bagi para pelaku usaha.

Khususnya usaha properti, dengan memangkas hambatan perizinan dan membuka peluang kerja sama di lahan pemkot.

Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda, Andi Harun dalam Gala Dinner HUT ke-53 Realestat Indonesia (REI) yang digelar di Teras Samarinda, Jalan Gajah Mada, Kamis (15/5/2025) malam.

Andi Harun juga mengapresiasi atas kepercayaan REI menggelar perayaan HUT ke-53 di Samarinda.

BACA JUGA : Rancangan Pergub Gratispol Kaltim Masuki Tahap Fasilitasi di Kemendagri

Acara Gala Dinner REI ini juga menjadi ajang konsolidasi antara pelaku industri properti dan pemerintah, untuk menjajaki peluang baru di era pertumbuhan kawasan penyangga IKN.

Dalam forum yang dihadiri oleh anggota REI dari 38 DPD se-Indonesia itu, Andi Harun mendorong para pengembang properti untuk melihat Samarinda sebagai kota dengan peluang investasi yang besar, terlebih dalam kerangka pengembangan kawasan 3 City Connected bersama Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Balikpapan.

Tak lupa, dirinya juga memaparkan peluang investasi di kawasan Palaran, yang berbatasan langsung dengan IKN. Serta menyatakan kesiapan lahan pemkot untuk pembangunan hotel dan properti lainnya.

"Kami merasa bangga dan terhormat bisa menjamu para anggota REI dari seluruh Indonesia di Teras Samarinda. Kota ini telah ditetapkan oleh Bappenas dan IKN dalam desain pengembangan ke depan sebagai bagian dari konsep 3 city connected. Apalagi dengan adanya rencana tol langsung ke IKN, jarak tempuh dari Samarinda bisa dipangkas hingga 40 menit," jelasnya.

BACA JUGA : Brimob Polda Kaltim Resmi Diterjunkan ke Mahulu Bertugas Amankan PSU

Andi harun menyebut, dalam mengembangkan investasi, tentunya ada sejumlah tantangan global. Diantaranya, situasi perang dagang, dan suku bunga tinggi.

Hal Itu menjadi tantangan yang tidak kalah seriusnya. Belum lagi perihal tantangan domestik, terutama di regulasi.

"Perizinan akan kami permudah. Saya paham betul tantangan yang dihadapi para pengusaha, mulai dari global, suku bunga tinggi, hingga regulasi. Kami hadir untuk mempermudah, bukan mempersulit," sambungnya.

Lebih lanjut, Andi Harun juga menawarkan peluang investasi melalui skema kerja sama pemanfaatan lahan milik Pemkot Samarinda, khususnya di kawasan pusat kota.

BACA JUGA : Pemeriksaan Kesehatan Gratis di PPU Kurang Peminat, Pemkab Sampaikan Penyebabnya

 

 

"Pemerintah punya lahan hanya 200 meter dari Hotel Mercure. Silakan kerja sama 25 sampai 30 tahun, tidak perlu beli," paparnya.

Andi Harun menilai, kota yang memiliki luas 716,19 km² ini memiliki potensi besar sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Oleh karena itu, Kecamatan Palaran yang berbatasan langsung dengan wilayah IKN, kini dirancang menjadi kota satelit sebagai bagian dari rencana pembangunan jalan tol langsung yang menghubungkan IKN dan Samarinda. 

"Satu kecamatan langsung berbatasan dengan IKN, yakni Kecamatan Palaran yang kita desain ke depan menjadi kota satelit di Kota Samarinda ini," bebernya.

BACA JUGA : Dugaan Tambang Ilegal di Kebun Raya Unmul Samarinda Masih dalam Tahap Penyelidikan Polda Kaltim

Tak hanya itu, ia juga menyinggung tantangan regulasi nasional, terutama dalam peralihan sistem perizinan dari IMB ke PBG yang ia nilai masih menyulitkan.

"Dikira lebih mudah, ternyata malah ruwet. Konsultannya juga sulit," terangnya. 

Menurutnya, reformasi birokrasi adalah keharusan dalam iklim pemerintahan modern. Ia sempat menyentil budaya birokrasi lama yang menurutnya harus ditinggalkan.

"Birokrasi feodal sudah ketinggalan zaman. Kita ini pelayan, bukan raja yang minta untuk didatangi," tegasnya.

Untuk itu, Andi Harun telah melakukan reformasi internal dalam upaya memberantas salah satu hambatannya, yakni praktik Pungutan Liar (Pungli).

BACA JUGA : Warga Binaan Rutan Tanah Grogot Difasilitasi Warung Telekomunikasi untuk Cegah Penyelundupan Ponsel

"Saya pastikan proses perizinan berjalan mudah. Kalau ada yang coba main-main seperti zaman dulu, lapor ke saya, nanti kita jewer," tegas Andi harun.

Sementara itu, Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto pun memuji langkah Samarinda membuka akses investasi.

Ia menyebut sektor properti bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan karena berkaitan dengan 185 sektor lainnya.

"Backlog (kebutuhan rumah belum terpenuhi, red) perumahan di Kaltim mencapai 300 ribu unit, tapi realisasi baru 300 sampai 400 unit per tahun. Artinya peluangnya masih besar," ucap Joko.

BACA JUGA : Pemkot Balikpapan Tawarkan 7 Sektor Unggulan, Siap Tampung Investasi untuk Topang Pembangunan IKN

Joko menilai, industri ini padat karya dan memiliki keterkaitan dengan 145 sektor lainnya. Di Kalimantan Timur, backlog mencapai 13 ribu unit.

"Ini adalah peluang besar untuk mendorong pertumbuhan dan membuka lapangan kerja, juga akan menambah wirausahawan baru,” terangnya.

Ia juga menyinggung program pembangunan rumah di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yakni pembangunan 25 unit rumah di setiap desa dengan anggaran sekitar Rp2,5 miliar per desa, yang diperkirakan akan menggerakkan ekonomi desa.

"Kami yakin ini akan berdampak besar bagi pengusaha properti dan masyarakat, ada serapan tenaga kerja yang ada di setiap desa. Tapi lebih di dari itu adalah akan memberikan stimulus ekonomi yang ada di desa," pungkasnya.

Gala Dinner ini menjadi momentum strategis bagi pelaku usaha properti untuk melihat langsung potensi investasi di Samarinda, sekaligus mempererat sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku industri properti nasional. (ADV)

Kategori :