Psikolog: Orang Tua Perlu Ajarkan Anak Berpikir Kritis dalam Menggunakan AI

Minggu 04-05-2025,10:14 WIB
Reporter : Tri Romadhani
Editor : Tri Romadhani

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM Psikolog klinis ilmuwan Universitas Indonesia, Adityana Kasadravati Putranto, menyoroti perlunya peran aktif orang tua dalam mendampingi anak menggunakan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI).

Menurutnya, kemajuan teknologi tidak bisa membuat anak terbiasa dengan pola berpikir instan, melainkan harus dijadikan kesempatan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis sejak usia dini.

Adityana menjelaskan bahwa kehadiran AI dalam kehidupan sehari-hari memang membawa banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan efisiensi dalam menyelesaikan tugas.

Namun, jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang tepat, anak bisa terjebak pada kebiasaan menerima jawaban tanpa proses berpikir mendalam.

BACA JUGA :  Benarkah Stevia Aman Dikonsumsi Bagi Penderita Diabetes?

“Ajarkan anak untuk tidak hanya menerima informasi dari AI. Mereka perlu diajari bagaimana cara menyebarkan jawaban, mencari tahu dari mana informasi itu berasal, dan memahami bahwa teknologi pun memiliki keterbatasan,” ujarnya, dikutip dari ANTARA pada Minggu (4/5/2025).

Adityana menekankan pentingnya orang tua menjelaskan kepada anak bahwa AI bukanlah sumber kebenaran mutlak.

Anak perlu diberi pemahaman bahwa teknologi ini bekerja berdasarkan data dan algoritma, yang bisa saja menghasilkan jawaban yang keliru, bias, atau tidak sesuai konteks.

Ia juga mendorong agar penggunaan AI tidak menggantikan proses belajar yang berbasis usaha dan kreativitas.

Anak perlu didorong untuk mengerjakan tugas-tugasnya dengan kemampuan sendiri terlebih dahulu sebelum mencari bantuan teknologi.

BACA JUGA : Probiotik Berpotensi Kurangi Emosi Negatif dalam Dua Pekan

"Ajarkan anak untuk tidak mengandalkan hasil instan. Proses belajar yang melibatkan pemikiran, eksperimen, dan bahkan kegagalan adalah bagian penting dari perkembangan intelektual mereka," jelasnya.

Selain soal berpikir kritis, Adityana juga menekankan pentingnya pendidikan etika dalam penggunaan AI.

Anak harus diperkenalkan dengan konsep plagiarisme dan pentingnya integritas akademik, terutama saat menggunakan teknologi untuk menyelesaikan tugas sekolah atau proyek pribadi.

“Diskusikan dengan anak mengenai nilai kejujuran, dan bagaimana menggunakan AI secara bertanggung jawab. Anak harus tahu bahwa menyalin jawaban tanpa memahami maknanya bukanlah hal yang benar,” kata Adityana, yang juga merupakan anggota Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia).

Kategori :