Selain itu, mengurangi buka bersama di luar dan lebih sering berbuka dengan keluarga di rumah bisa membantu menekan pengeluaran yang tidak perlu.
BACA JUGA: Pemanis Buatan dalam Soda Diet Ternyata Meningkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
BACA JUGA: Tausiah hingga Pegiat Seni Dihadirkan di Ramadan Fest PPU
3. Jangan Terjebak Utang
Demi memenuhi gengsi, banyak orang yang nekat berutang hanya untuk memenuhi keinginan selama Ramadan.
Mulai dari pinjam uang teman hingga menggunakan layanan paylater dan pinjaman online (pinjol).
OJK mengingatkan agar masyarakat lebih bijak dalam berutang karena utang tetap harus dibayar.
Hindari pinjaman dari sumber ilegal yang bisa menjerumuskan ke dalam masalah finansial lebih besar.
BACA JUGA: Ramadan Fest PPU Libatkan 250 Pelaku UMKM
BACA JUGA: Dinas KUKM Perindag PPU Gelar Operasi Pasar Sasar 6 Titik selama Ramadan
4. Siapkan Dana Sedekah dan Sosial
Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang berbagi.
Agar pengeluaran tidak terganggu, sebaiknya siapkan dana khusus untuk bersedekah dan kegiatan sosial lainnya.
Dengan mengalokasikan anggaran ini sejak awal, kamu bisa berbagi dengan lebih tenang tanpa merasa keuanganmu terganggu.
5. Terapkan Metode 50-30-20
Untuk mengelola keuangan dengan lebih baik selama Ramadan, cobalah menerapkan metode 50-30-20.
BACA JUGA: Ramadan dan Kesehatan Mental: Cara Gen Z Menjaga Keseimbangan Emosi Saat Puasa
BACA JUGA: Waspada! Ini Penyakit yang Perlu Diantisipasi Selama Bulan Ramadan
- 50 persen dari pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, dan tagihan bulanan.
- 30 persen digunakan untuk kegiatan sosial, seperti zakat, sedekah, dan amal.
- 20 persen sisanya bisa dimanfaatkan untuk tabungan dan investasi, agar keuangan tetap sehat setelah Ramadan.
Dengan menerapkan strategi ini, kamu bisa tetap menikmati Ramadan dengan tenang tanpa harus khawatir keuangan akan terganggu setelah bulan suci berakhir.