Donald Trump Mau Ajak Ketemu Xi Jinping dan Putin Bahas Pengurangan Anggaran Militer, Diterima?

Sabtu 15-02-2025,16:14 WIB
Reporter : Baharunsyah
Editor : Baharunsyah

Sebagai catatan, AS dan Rusia merupakan pemilik sebagian besar persediaan senjata nuklir di dunia. Dengan sekitar 10.805 hulu ledak, berdasar catatan Arms Control Association, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS.

Menurut lembaga nirlaba ini, Cina diperkirakan memiliki 600 hulu ledak. Sementara Prancis, Inggris, India, Pakistan, Israel dan Korea Utara diyakini memiliki sekitar 1.000 hulu ledak.

AS membelanjakan lebih banyak anggaran untuk militer daripada negara lain sejauh ini. Meskipun perkiraan anggaran militer negara lain sering kali mengecilkan ukurannya karena daya beli mereka yang lebih lemah.

Bahkan Kongres AS mengalokasikan sekitar USD 895 miliar untuk belanja pertahanan pada tahun ini. 

Sementara pengeluaran anggaran Tiongkok diperkirakan akan mencapai USD 185 miliar tahun ini untuk kebutuhan militer mereka, menurut perkiraan RAND Corporation.

BACA JUGA:Peran Hizbullah Mulai Kerdil, Lebanon Umumkan Pemerintahan Baru Paska Perang

Sedangkan pengeluaran militer Rusia tahun lalu mencapai USD 145,9 miliar, menurut perkiraan International Institute for Strategic Studies.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menyebut usulan Trump tersebut tidak cukup menggiurkan Kremlin. 

Ini setelah sebelumnya, Amerika Serikat keluar dari pakta perjanjian senjata melalui Perjanjian Angkatan Nuklir Jarak Menengah atau Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty, disingkat INF.

Dilansir Wikipedia, INF merupakan pakta perjanjian antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada tahun 1987 yang mengatur pengendalian seluruh senjata nuklir dan misil.

Perjanjian ini ditandatangani di Washington DC oleh Presiden Ronald Reagan dan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev pada 8 Desember 1987.

Traktat INF membatasi seluruh nuklir dan misil konvensional, serta seluruh misil luncur mereka, dengan rata-rata 500–1,000 kilometer (310,686–0,621 mi) (jangka pendek) dan 1,000–5,500 kilometer (0,621–3,418 mi) (jangka menengah).

BACA JUGA:Trump Makin Gila: Ingin Usir Warga Palestina, Berambisi Ambil Alih Gaza

Pakta ini merupakan perjanjian pengendalian senjata terakhir yang tersisa antara kedua negara. 

Namun AS akhirnya keluar dari traktar perjanjian itu karena menuding Moskow melakukan sejumlah pelanggaran perjanjian.

Meskipun Moskow menyatakan ketertarikannya pada gagasan itu, Beijing justru menolak dan tidak percaya dengan komitmen Trump. Dengan alasan, keputusan Washington yang memilih keluar dari INF tadi.

Kategori :