Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya belanja pemerintah daerah dan pusat dalam mendukung berbagai program strategis di Kalimantan Timur, termasuk persiapan infrastruktur untuk proyek-proyek besar seperti pemindahan ibu kota negara ke Nusantara.
BACA JUGA : Hamas Mau Pers Kawal Kebijakan Pemerintah Kaltim
Selain itu, Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 16,41 persen, sejalan dengan meningkatnya permintaan energi akibat ekspansi industri dan pembangunan infrastruktur di wilayah ini.
Lapangan Usaha Konstruksi juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi, yakni sebesar 13,60 persen, yang mencerminkan aktivitas pembangunan yang semakin intensif, baik dalam skala proyek pemerintah maupun swasta.
Dalam konteks regional, seluruh provinsi di Pulau Kalimantan mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif pada tahun 2024. Namun, Kalimantan Timur tetap menjadi provinsi dengan kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai tambah regional Kalimantan, yakni sebesar 47,29 persen.
Angka ini mengindikasikan bahwa hampir setengah dari perekonomian di Pulau Kalimantan berasal dari aktivitas ekonomi yang berlangsung di Kalimantan Timur.
BACA JUGA : Paser Kekurangan 2.861 Metrik Ton LPG Bersubsidi, Pemkab Usulkan Tambahan Kuota
Dengan capaian pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat dan berada di atas rata-rata nasional, Kalimantan Timur diharapkan dapat terus menjaga stabilitas ekonominya di tengah dinamika global dan nasional yang penuh tantangan.
Dukungan terhadap sektor produktif serta kebijakan ekonomi yang tepat akan menjadi kunci bagi provinsi ini dalam mempertahankan tren pertumbuhan yang positif di masa mendatang.