SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Di balik banyaknya kendala dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dihadapi oleh Pemprov Kaltim, namun terdapat sekolah yang antusias menunggu program tersebut.
Salah satunya datang dari ungkapan Kepala Sekolah SMPN 29 Samarinda, Darminto. Ia mengatakan, program MBG merupakan hal baru dan luar biasa, terutama bagi siswa dan pihak sekolah.
Kendati demikian, pihaknya optimistis program nasional ini segera terealisasi di SMPN 29 Samarinda. Tak hanya itu, ia yakin bahwasanya program tersebut dapat meningkatkan semangat para siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, termasuk ruang kelas.
"Anak-anak sudah kita arahkan untuk menjaga kebersihan. Meski programnya belum dijalankan, kita tetap harus menjaga kebersihan. UKS kita ini pernah juara satu, jadi soal kebersihan sudah jadi budaya," ungkap Darminto saat ditemui langsung, pada Jumat (17/1/2025).
Ia menyebut, sebanyak 668 siswa yang akan menerima makanan bergizi diimbau untuk membawa tumbler dan sendok sendiri dalam program tersebut.
"Apabila MBG sudah terlaksana, para siswa akan makan di kelas masing-masing sembari didampingi wali kelas, dengan doa bersama sebelum menikmati makanan," urainya.
Adapun dapur umum MBG yang diketahuinya, yaitu terletak di Jalan Wahid Hasyim 2, Gang Wahyu, Samarinda Utara.
"Saya diinformasikan oleh pihak SPPG nya pak Sirajul Amin saat ini masih persiapan Administrasi juga Jadi kemungkinan butuh waktu lagi untuk benar-benar siap dan matang," sebut Darminto.
Sementara, melihat antusiasme siswa, Darminto menyampaikan program ini dapat mengurangi kebiasaan jajan di luar sekolah.
"Bukan berarti program ini tidak membawa dampak. Misalnya, pengurangan pendapatan pedagang kecil di sekitar sekolah. Jadi ini perlu dievaluasi lagi," ungkapnya.
Pihaknya bilang, terkait anggaran per porsi itu sebesar Rp 12.500. Darminto pun menekankan, terpenting nutrisi dalam porsinya harus lengkap.
"Informasinya dari pihak SPPGnya Rp12.500. Tapi yang terpenting nutrisi dalam porsinya harus lengkap, seperti nasi, lauk, sayur, buah, dan susu," pintanya.
Ia pun berharap, SMPN 29 Samarinda dapa5 menjadi percontohan sukses program ini.
"Kami bersyukur bisa menjadi salah satu sekolah pertama yang akan menjalankan program ini. Semoga bisa berkelanjutan, bukan hanya sampai Juli, tetapi bertahun-tahun ke depan," pungkasnya.