Skrining Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025, Bagaimana Nasib yang Ulang Tahun Januari?

Minggu 12-01-2025,15:09 WIB
Reporter : Tri Romadhani
Editor : Tri Romadhani

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan bahwa program pemeriksaan kesehatan (medical check-up) gratis pada hari ulang tahun akan resmi dimulai pada Februari 2025.

Pengumuman ini menjadi kabar baik bagi masyarakat, namun juga memunculkan pertanyaan mengenai nasib warga yang berulang tahun di bulan Januari 2025.

Apakah mereka masih berkesempatan untuk mendapatkan layanan ini atau harus menunggu hingga tahun depan?

Program ini awalnya direncanakan untuk mulai dilaksanakan pada awal tahun, tetapi pelaksanaannya baru akan efektif berjalan pada bulan Februari.

Penundaan ini menimbulkan sejumlah spekulasi, terutama di kalangan masyarakat yang lahir pada bulan Januari, mengenai kemungkinan mereka tidak mendapatkan hak yang sama.

BACA JUGA : Tim Garangan Polsek Loa Janan Ringkus 2 Residivis Pengedar Sabu

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Widyawati, memberikan kepastian bahwa warga yang berulang tahun pada Januari 2025 tetap dapat memanfaatkan fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis.

Mereka akan diberikan kesempatan melakukan pemeriksaan hingga Maret 2025, sehingga tidak perlu menunggu hingga tahun berikutnya untuk mendapatkan layanan tersebut.

"Jika ulang tahun bertepatan dengan hari libur, jadwal pemeriksaan akan digeser ke hari kerja terdekat," jelas Widyawati dalam keterangan persnya pada 10 Januari 2025.

Penyesuaian ini dilakukan untuk memastikan setiap warga dapat mengakses layanan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Pelaksanaan program ini dilakukan secara bertahap. Pada tahun pertama, Kementerian Kesehatan menargetkan penerima manfaat hingga 60 juta orang.

BACA JUGA : iPhone 16 Masuk Indonesia Meski Dilarang Pemerintah, Totalnya Capai 5.448 Unit!

Jumlah ini akan terus bertambah hingga lima tahun ke depan, dengan harapan cakupan layanan dapat menjangkau 200 juta warga Indonesia.

Program ini tidak hanya menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan akses layanan kesehatan, tetapi juga bagian dari transformasi besar dalam sistem kesehatan nasional.

Menurut Widyawati, program ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi masalah kesehatan masyarakat.

Kategori :