Menteri Hanif juga mengutip data dari Global Waste Management Outlook 2024, yang menyebutkan bahwa 38 persen sampah di dunia tidak dikelola dengan baik.
BACA JUGA: Tinggalkan Metode Open Dumping, Pemkab Paser Alihkan Sampah untuk Didaur Ulang
BACA JUGA: Sulap Sampah jadi Emas, RT 28 Waru Juara 1 Kategori Teladan BBGRM Kaltim
Situasi ini berkontribusi signifikan terhadap krisis perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan peningkatan timbulan sampah.
“Di Indonesia, timbulan sampah pada 2023 mencapai 56,63 juta ton, dengan pengelolaan baru mencapai 39 persen. Masih ada 60 persen sampah yang belum dikelola dengan baik,” jelasnya.
Hanif menambahkan bahwa pihaknya sedang menyusun rencana pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.
Salah satu opsi yang sedang dikembangkan adalah pengolahan sampah menjadi energi listrik menggunakan teknologi ramah lingkungan.
BACA JUGA: KONI Kaltim Mulai Pelatihan 1.000 Pelatih Fisik di Kukar
BACA JUGA: Haul Guru Sekumpul, Rano Sekeluarga Kendarai Motor hingga 322 Kilometer, 10 jam Perjalanan
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali merespons arahan ini dengan rencana merelokasi TPA Suwung ke TPA Temesi di Kabupaten Gianyar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali, I Made Teja, menyebutkan bahwa rencana ini telah dibahas dalam kunjungan Staf Khusus Menteri Lingkungan Hidup, Bagus Hariyanto, ke TPA Suwung pada November 2024.
Relokasi ini diharapkan mampu mengurangi beban di TPA Suwung yang sudah melebihi kapasitas.