“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Samarinda,” sambung Marnabas.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda Nurrahmani, mengatakan bahwa saat ini beberapa kecamatan tengah disiapkan, salah satu yang sudah siap yakni Kecamatan Sambutan. Daerah ini terdapat 30 pangkalan gas yang akan melayani 946 KK warga kurang mampu penerima kartu.
“Ini peluncuran resmi, nanti untuk setiap kecamatan yang berproses tinggal menjalankan saja,” ucapnya.
Nurrahmani menjelaskan, kartu kendali yang diterima warga kurang mampu itu berlaku hingga akhir 2026 mendatang. Sehingga apabila program dilanjutkan di 2026, maka kartu baru akan dibagikan ke warga.
“Namun kami juga menunggu program inovasi dari Pertamina. Bisa saja ke depan menggunakan aplikasi berbasis smartphone,” terangnya.
Sebagai informasi, dari data awal warga miskin di Samarinda yang bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Social Security Number (SSN), sebanyak 35 ribu KK bakal menerima kartu kendali ini. Setelah diverifikasi dan validasi jumlahnya menyusut menjadi 18.503 KK.
“Tetapi tidak masalah, karena data warga miskin diharapkan selalu up to date,” singkatnya.
Pemkot pun akan mengawasi jalannya pemberlakuan kartu kendali ini dengan memantau dari grup whatsapp Rt dan keluharan setempat tang telah dibuat.
Ia pun berharap kepada Pertamina selaku penyalur utama gas elpiji 3 kg, untuk dapat mendistribusikan tabung sesuai dengan waktunya. Hal ini meminimalisir warga penerima kartu kendali lambat atau mengantre ketika membeli.
“Kami harap dukungan berbagai pihak untuk kelancaran program ini,” tutup Nurrahmani.