“Pengembangan SMK berbasis geospasial ini saya kira pertama di Indonesia,” kata Surasa.
BACA JUGA: Konflik di Dermaga Handil 2 Berakhir Damai usai Dimediasi Polsek Muara Jawa
BACA JUGA: APBD Kukar 2025 Sudah Disahkan Rp 12 Triliun, untuk Apa Saja?
Upaya lain dilakukan dengan mendorong SMK menjadi pusat produksi barang dan jasa.
Misalnya, SMK di Kota Bontang telah berhasil memproduksi pengganti MSG non-kimiawi yang kini memasuki tahap industrialisasi.
Disdikbud Kaltim juga sedang memproses pendirian SMK berbasis produksi kopi di beberapa daerah.
Surasa berharap, SMK di seluruh Kalimantan Timur dapat menjadi motor penggerak wirausaha yang menghasilkan produk sesuai kebutuhan masyarakat.
BACA JUGA: BKAD PPU Minta OPD Percepat Realisasi Penyerapan Anggaran
BACA JUGA: Evolusi BYD, Dari Produsen Mobil Pribadi hingga Kendaraan Komersial Tenaga Listrik
“Kami optimis, SMK di Kaltim dapat menjadi bagian penting dalam membangun kemandirian ekonomi dan mendukung ketahanan pangan,” tutupnya.