"Kami akan mensimulasikan kedatangan dan kepulangan pendukung dengan pengamanan dari kepolisian. Lalu lintas di sekitar hotel akan diatur agar hanya pihak terkait yang diizinkan masuk,” tambah Suhardi.
BACA JUGA: Ketua Komisi A DPRD Kutim Serukan Pilkada Damai, Eddy: Pendukung untuk Saling Menghargai
BACA JUGA: DPRD Kaltim Soroti Persoalan SPBU di Benua Etam, Jahidin : Kita Tunggu Gubernur Baru
Perubahan Teknis Debat Kedua
Ada juga beberapa perubahan teknis untuk debat kedua.
Berbeda dengan debat pertama yang lebih menekankan pada calon wali kota, kali ini KPU memberi kesempatan bagi calon wakil wali kota untuk lebih aktif berpartisipasi.
"Kami tetap mengikuti PKPU dan juknis, serta mempertimbangkan pengalaman dari daerah lain untuk menghindari risiko yang terjadi sebelumnya, seperti di Bojonegoro," jelas Suhardi.
Ia juga menambahkan bahwa penentuan siapa yang lebih banyak berbicara selama debat diserahkan kepada masing-masing paslon.
BACA JUGA: AKD Belum Terbentuk, Kinerja DPRD Kaltim Belum Maksimal
BACA JUGA: Pj Bupati PPU Tekankan Pentingnya Reklamasi Hutan Berkelanjutan
Dibagi 6 Segmen
Debat kedua akan terdiri dari 6 segmen. Segmen pertama akan diisi dengan pembacaan visi dan misi serta sambutan seremonial.
Selanjutnya, pada segmen kedua, paslon akan menjawab pertanyaan dari panelis yang dipilih melalui metode fishball, di mana pertanyaan akan diambil berdasarkan subtema yang ditentukan.
Segmen keempat dan kelima diharapkan menjadi momen perdebatan yang intens antar-paslon.
KPU menambahkan durasi menjadi 5 menit untuk memungkinkan interaksi tanya jawab yang lebih baik.
BACA JUGA: Polda Kaltim Ungkap Jaringan Narkoba, Sita Sabu Senilai Total Rp 4 Miliar
BACA JUGA: Terkait Penonaktifan Ketua RT di Balikpapan, Bawaslu Tak Temukan Keterlibatan ASN
Suhardi menegaskan bahwa tim perumus debat tetap sama, sementara nama panelis yang terdiri dari 5 orang akan dirahasiakan hingga waktu yang tepat.