Anggota DPRD Kukar Ini Peduli Kesejahteraan Guru Ngaji, Dorong Pemberian Insentif Terwujud

Minggu 20-10-2024,19:53 WIB
Reporter : Ari Rachiem
Editor : Devi Alamsyah

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Muhammad Idham, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara, berjanji akan memperjuangkan peningkatan insentif bagi guru ngaji di beberapa desa, yaitu Desa Tanjung Harapan, Sanggulan, dan Senoni di Kecamatan Sebulu.

Menurutnya, upah yang diberikan saat ini sebesar Rp 200 ribu per bulan tidak sebanding dengan peran krusial yang mereka jalankan dalam membentuk karakter religius generasi muda.

Saat ini, para guru di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) berperan penting dalam membentuk akhlak dan moral anak-anak, yang menjadi pondasi dasar dalam kehidupan beragama.

Namun, Idham menilai bahwa apresiasi yang diberikan kepada mereka masih jauh dari kata layak. Upah yang diterima guru-guru ini sangat rendah, mengingat beban kerja dan tanggung jawab mereka yang besar.

Baca Juga: DPRD Kukar Dorong Pengembangan Wisata Pesisir, Pantai Ambalat Mulai Digemari Pengunjung

"Saya melihat gaji Rp 200 ribu per bulan bagi guru ngaji sangat tidak layak. Mereka mendidik banyak anak, bahkan ratusan anak, dengan upah sekecil itu. Ini tentu harus diperbaiki," ucap Idham, pada 20 Oktober 2024.

Dalam usahanya untuk memperjuangkan hal ini, Idham mengungkapkan bahwa ia telah mencoba berkomunikasi dengan anggota DPRD periode sebelumnya terkait usulan kenaikan insentif bagi guru ngaji.

Namun, usulan tersebut tidak berhasil masuk ke dalam pokok pikiran (pokir), yang merupakan salah satu mekanisme di DPRD untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Idham menegaskan bahwa kondisi ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menemukan cara agar insentif bagi para guru ngaji bisa diakomodasi dalam anggaran daerah. Menurutnya, ada beberapa alternatif yang bisa diupayakan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Baca Juga: Lanjutan Sengketa Pilkada Kukar, Margarito: Putusan MK Harus Dipatuhi Termasuk oleh KPU

"Kita harus upayakan agar ada solusi bagi mereka. Bisa saja melalui Bantuan Sosial (Bansos, Red.) atau mekanisme lain, yang penting ada celahnya dan sesuai aturan. Kita tidak boleh melanggar peraturan yang ada, tapi tetap harus mencari cara agar kesejahteraan guru-guru ini meningkat," jelasnya.

Idham menambahkan, jika usulannya berhasil diterima dan direalisasikan di tiga desa tersebut, ia berharap seluruh wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara juga dapat menikmati manfaat serupa.

Menurutnya, permasalahan gaji guru ngaji yang tidak layak bukan hanya terjadi di Sebulu, tetapi hampir di seluruh desa di Kukar.

"Keluhan ini hampir sama di semua desa. Semua berharap ada kenaikan gaji yang lebih layak untuk guru ngaji. Semoga apa yang kita perjuangkan ini bisa segera terwujud," pungkas Idham. (*/adv)

Kategori :