Meskipun visibilitas di bawah air sangat terbatas, upaya penyelaman terus dilakukan dengan harapan bisa menemukan korban secepat mungkin.
Selain penyelaman, pencarian juga dilakukan dengan penyisiran di sepanjang aliran sungai, baik secara manual maupun menggunakan peralatan khusus.
Salah satu metode yang digunakan adalah penyisiran dengan tanaman berduri.
Metode ini merupakan bagian dari kearifan lokal yang diharapkan dapat membantu mengait korban yang mungkin berada di dasar sungai.
BACA JUGA: Jabat Tangan dengan Erick Thohir, Kevin Dick Resmi Dinaturalisasi
BACA JUGA: Jay Idzes: Kami Tetap Melangkah Maju dan Tidak Akan Menyerah
“Kami juga mencoba beberapa teknik tradisional, termasuk penggunaan tanaman berduri yang diseret di sepanjang sungai untuk membantu mencari korban. Metode ini diandalkan masyarakat setempat untuk menemukan tubuh yang tenggelam,” tambah Riqi saat menjelaskan upaya yang dilakukan tim.
Selain upaya manual, tim SAR juga mengerahkan teknologi dalam pencarian.
Tim menggunakan drone untuk memantau area dari udara, terutama di titik-titik yang sulit dijangkau oleh perahu.
Drone ini membantu tim untuk memperluas area pencarian dan mengawasi kemungkinan keberadaan korban di tempat-tempat yang tak terjangkau.
BACA JUGA: Hobi Mancing untuk Pemula (Bagian 1): Ragam Jenis Rel Pancing dan Kegunaannya
BACA JUGA: Hobi Mancing untuk Pemula (Bagian 2): Ragam Jenis Joran Mancing dan Penggunaannya
“Kami memanfaatkan teknologi drone untuk pemantauan udara di sepanjang sungai. Dengan bantuan drone, kami dapat mempercepat proses pencarian dan mencakup area yang lebih luas,” terang Riqi.
Koordinasi dengan kapal-kapal yang melintas di sungai juga dilakukan melalui server broadcast.
Kapal-kapal yang beroperasi di sekitar aliran sungai diminta untuk memantau aliran sungai dan melaporkan setiap temuan yang mencurigakan.
Koordinasi ini menjadi langkah penting karena aliran sungai yang luas dan deras menyulitkan proses pencarian secara manual.