Pemkab Mahulu Pertimbangkan Relokasi Permukiman Warga di Pinggir Mahakam

Rabu 09-10-2024,20:32 WIB
Reporter : Teodorus Usman Wanto
Editor : Baharunsyah

MAHULU, NOMORSATUKALTIM –Pemkab Mahulu harus berputar otak setelah daerah tersebut selalu dilanda banjir. Bagaimana tidak, sejak banjir besar melanda Mei lalu, masyarakat setempat mulai gelisah. terutama saat musim hujan deras tiba.

Sebab kondisi air Sungai Mahakam kerap meluap ke permukiman warga. Apalagi ada banyak anak sungai yang turut menambah volume debit air Mahakam semakin deras. Sebagai contoh pada selasa (8/10/2024) lalu, beberapa wilayah kembali dilanda banjir.

Terdapat 2 wilayah kecamatan yang sangat terdampak. Yakni Kecamatan Long Apari dan Kecamatan Long Pahangai.

Menyusul beberapa wilayah lainnya di wilayah Hilir, seperti Kecamatan Long Bagun, Laham, dan Kecamatan Long Hubung. Namun beruntung, kondisi banjir cepat surut. Sehingga tidak banyak pemukiman warga yang terdampak.

BACA JUGA:Bupati Mahulu: Kampung dan Kecamatan Sebagai Ujung Tombak Pembangunan

BACA JUGA:Banjir Kembali Melanda Mahulu, Banyak Pemukiman Warga Terendam Banjir

Menanggapi musibah tersebut, Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh memprediksi musibah tersebut akan terus terjadi, apalagi melihat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Ia menyarankan seluruh masyarakat yang bermukim di pinggir sungai Mahakam agar selalu mengantisipasi, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kami meminta masyarakat segera bertindak. Wilayah Long Bagun, Laham, dan Long Hubung harus bersiap menghadapi kemungkinan air mengalir ke sini,” kata Bonifasius, Rabu (9/10/2024).

Ia juga menekankan pentingnya relokasi untuk warga yang tinggal di dekat Sungai Mahakam.  Menurutnya, langkah tersebut akan dipertimbangkan karena melihat kondisi banjir yang terus terjadi, bahkan berpotensi timbulnya korban jiwa.

BACA JUGA:Imbas Banjir Mahulu, Harta Benda dan Hewan Ternak Warga Hanyut

BACA JUGA:Banjir di Mahulu, Pemerintah Upayakan Pemulihan Infrastruktur

“Terkait relokasi penduduk di bantaran Sungai Mahakam, kami harap pemerintahan berikutnya akan lebih peduli dan mengupayakan penataan kawasan ini. Karena sebagian besar wilayah penduduk adalah pemukiman yang rentan terhadap banjir,” jelasnya.

Bonifasius menambahkan, setelah banjir besar sebelumnya, pemerintah sudah melakukan monitoring ke lapangan. Sekaligus menyarankan masyarakat agar bermukim di tempat yang aman.

“Kami sudah mengecek ke lapangan setelah banjir sebelumnya dan dari situ kami menyarankan, agar warga terhindar dari kondisi seperti ini, sebaiknya pindah ke lokasi yang lebih aman,” terangnya.

Kategori :