Data untuk penelitian ini diperoleh dari laporan kondisi medis yang dilaporkan sendiri oleh partisipan, catatan rumah sakit, serta data registrasi kematian, yang semuanya dikumpulkan untuk memahami lebih lanjut hasil dari penyakit kardiometabolik yang dialami oleh para peserta.
Dalam penelitian tersebut, diungkapkan bahwa mengonsumsi tiga cangkir kopi, yang setara dengan 200–300 mg kafein per hari, dapat memberikan perlindungan yang signifikan terhadap perkembangan multimorbiditas kardiometabolik pada individu yang sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit kardiometabolik.
Temuan ini memberikan wawasan penting bagi masyarakat yang ingin menjaga kesehatan jantung dan metabolisme mereka melalui kebiasaan minum kopi.
Peneliti juga menemukan bahwa individu yang sudah memiliki satu penyakit kardiometabolik cenderung memiliki risiko kematian dua kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki penyakit kardiometabolik sama sekali.
BACA JUGA : Santer Isu Kevin Diks Bakal Perkuat Timnas Indonesia, Begini Tanggapan Arya Sinulingga
Selain itu, pada individu dengan lebih dari satu penyakit kardiometabolik, risiko kematian karena sebab apa pun meningkat secara drastis, yakni hampir empat hingga tujuh kali lipat dibandingkan orang yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Temuan ini menekankan pentingnya pencegahan sejak dini serta menjaga konsumsi kafein dalam jumlah yang tepat untuk mengurangi risiko terkena berbagai penyakit kardiometabolik.