MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Pemkab Mahulu menyikapi kenaikan harga bahan pokok dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di wilayah tersebut.
Terutama di 2 wilayah kecamatan yakni, Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari.
Kelangkaan BBM tersebut dikabarkan karena cuaca di Mahulu beberapa hari terakhir ini jarang hujan, sehingga kondisi air Sungai Mahakam surut.
Pemkab Mahulu kemudian melaksanakan rapat koordinasi dan menghadirkan sejumlah pihak, termasuk pemerintah kecamatan dan pemerintah desa/kampung.
BACA JUGA:Bawaslu Mahulu Soroti Netralitas ASN dan Aparatur Kampung di Pilkada 2024
BACA JUGA:Jalan Sehat Bawaslu Mahulu Ramai, Peserta Kompak Pakai Baju “Tolak Politik Uang”
Sekretaris Daerah (Sekda Mahulu), Stephanus Madang mengatakan bahwa, langkah ini merupakan upaya nyata dari pemerintah daerah dalam menghadapi risiko-risiko yang ditimbulkan oleh musim kemarau.
Ia menyoroti pentingnya ketersediaan bahan pokok, sembilan bahan pokok (sembako), serta ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang kini mulai mengalami kenaikan harga.
"Kami mengundang penyedia BBM di Mahulu untuk ikut serta dalam diskusi. Ini penting untuk mencari solusi terhadap kelangkaan BBM, serta kenaikan harga yang disebabkan oleh musim kemarau ini," ungkap Stephanus, Senin (30/9/2024).
BACA JUGA:Sekda Mahulu Akui Program JKN Punya Manfaat Besar, Harap Kerja Sama Terus Terjaga
Pemerintah akan mengupayakan langkah-langkah strategis untuk mencegah dampak kemarau ini semakin berlarut-larut, terutama terkait daya beli masyarakat dan ketersediaan bahan pangan serta BBM.
"Satu diantara solusi yang akan dilakukan adalah memberikan subsidi ongkos angkut. Pemerintah akan menyediakan fasilitas anggaran untuk jasa transportasi agar harga BBM tetap stabil di pasaran, terutama di wilayah-wilayah yang paling terdampak, seperti Long Apari dan Long Pahangai," paparnya.
Harga BBM di beberapa wilayah seperti Long Apari menurut Stephanus saat ini melonjak hingga Rp25 Ribu sampai Rp30 Ribu per liter, jauh di atas harga normal yang berkisar Rp10 Ribu sampai Rp 15 Ribu.
BACA JUGA:Bupati Mahulu Resmi Menyandang Gelar Doktor, Jadi Pemacu Semangat Generasi Muda
Melalui program subsidi ongkos angkut (SOA), diharapkan harga BBM dapat kembali stabil. Program subsidi ini akan disalurkan melalui anggaran sebesar Rp1,2 Miliar yang telah dialokasikan untuk mendukung stabilitas harga BBM di daerah-daerah terdampak.