Ekonom Sebut Food Estate Proyek Gagal, Bukan Solusi Efektif

Sabtu 28-09-2024,17:02 WIB
Reporter : Tri Romadhani
Editor : Tri Romadhani

NOMORSATUKALTIM - Ekonom dan Dosen Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyatakan bahwa proyek Food Estate yang saat ini menjadi salah satu program strategis nasional telah gagal memberikan solusi jangka panjang dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Proyek lumbung pangan nasional ini, yang awalnya diluncurkan di Kalimantan dan kini dipindahkan ke Merauke, Papua, menuai kritik lantaran hasilnya belum memuaskan dan dianggap tidak sesuai harapan.

Keputusan untuk memindahkan proyek Food Estate dari Kalimantan ke Papua dipertanyakan oleh berbagai pihak.

Pasalnya, penerapan di Kalimantan Tengah yang dimulai pada 2020 terbukti tidak berhasil. Menurut laporan dari Kementerian Pertanian, proyek tersebut hanya mampu mencapai 23 persen dari target produksi yang telah ditetapkan.

BACA JUGA : Menggali Nilai Universal Agama untuk Tegakkan Moralitas Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan tersebut antara lain adalah kondisi tanah yang tidak sesuai serta kurangnya dukungan teknologi pertanian yang memadai untuk menghadapi tantangan lahan marginal di wilayah tersebut.

Achmad Nur Hidayat menjelaskan bahwa pengalaman kegagalan proyek di Kalimantan seharusnya menjadi pelajaran penting bagi pemerintah sebelum melanjutkan proyek serupa di Papua.

Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif, tidak hanya fokus pada cetak sawah massal.

“Ketahanan pangan harus melibatkan diversifikasi sumber pangan, modernisasi pertanian skala kecil, serta investasi dalam teknologi pertanian yang sesuai dengan kondisi lokal. Jika pendekatan ini diabaikan, food estate akan terus gagal memberikan hasil optimal,” ungkap Achmad.

BACA JUGA : AHY Yakin Pertumbuhan Ekonomi Dapat Meningkat Pesat Jika Tanah Dikelola dengan Baik

Achmad menambahkan bahwa kondisi di Papua memiliki tantangan tersendiri.

Selain masalah lahan, Papua dikenal sebagai salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.

Proyek besar seperti Food Estate berisiko menyebabkan deforestasi besar-besaran dan kerusakan ekosistem lokal, yang dapat mengancam keseimbangan ekologis Papua serta sumber daya alamnya, seperti perikanan dan kehutanan.

“Pemindahan food estate ke Papua mungkin menyelesaikan masalah keterbatasan lahan di Kalimantan, tetapi langkah ini akan menimbulkan tantangan baru yang lebih kompleks,” tegas Achmad.

BACA JUGA : 6 Juta Data NPWP Bocor Dibobol Hacker, DPR Panggil Menkominfo dan Menkopolhukam

Kategori :