Tim gabungan kembali ke lokasi untuk memantau kondisi paus yang masih hidup. Namun, tim memperkirakan paus tersebut tidak dalam kondisi sehat.
BACA JUGA: Pj Bupati PPU Buka Job Fair 2024 di Nipah Nipah, Ada 721 Lowongan Pekerjaan
BACA JUGA: Jokowi Dijadwalkan ke Berau Kunjungi RSUD Abdul Rivai
"Paus masih hidup, tapi mungkin kesehatannya tidak 100 persen. Mungkin paus tersebut sedang sakit," jelas Bripka Taufik.
Paus yang terdampar ini diperkirakan memiliki panjang sekitar 15 meter dengan bobot sekitar 40 ton.
Beberapa penyebab terdamparnya paus ini sedang diteliti.
Menurut Taufik, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah masalah kesehatan atau gangguan akibat gempa bumi yang mempengaruhi sistem sonar paus.
Ditpolairud Polda Kaltim bersama BKSDA Kaltim dibantu nelayan berupaya membawa paus malang ini ke perairan lepas.-(Foto/ Istimewa)-NOMORSATUKALTIM
BACA JUGA: LC di Balikpapan Jalani Sidang Gara-gara Kasus Narkotika
BACA JUGA: Ini yang Harus Dilakukan Agar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mencapai Target
"Gempa bisa mempengaruhi sonar mereka, membuat mereka kesulitan kembali ke laut yang lebih dalam," ungkapnya.
Tim gabungan berencana menggunakan perahu dan tali khusus untuk mengarahkan paus kembali ke laut dalam.
Tali yang digunakan dibuat dari bahan lembut agar tidak melukai paus selama proses penyelamatan.
"Kami akan menggunakan tali lembut dan perahu untuk mengarahkan paus kembali ke laut dalam. Paus butuh bantuan karena sonar mereka tidak bekerja dengan baik di perairan dangkal," lanjutnya.
BACA JUGA: Pj Gubernur Akmal Malik Resmi Kukuhkan 6 Pjs Kabupaten Kota di Kaltim
BACA JUGA: Kepala Kesbangpol Kaltim Gantikan Sri Juniarsih sebagai Pjs Bupati Berau