Borgol di Tangan Korban Milik Polisi

Rabu 08-01-2020,10:47 WIB
Reporter : Disway Kaltim Group
Editor : Disway Kaltim Group

Barang bukti borgol bertuliskan polri. (ist) === Kukar, DiswayKaltim.com – Mayat tanpa identitas yang ditemukan di Perairan Sangasanga, Kukar ternyata bernama Andi Tommi Alun Samudra (21) seorang residivis di Samarinda. Sementara borgol yang ditemukan terpasang di tangannya, merupakan milik Polri. Itu dibuktikan dengan lambang yang ada di borgol tersebut. Menurut keterangan istrinya, pada 3 Januari 2020 lalu, Andi dijemput oleh petugas dari Polsek Samarinda Seberang karena terlibat sebagai penadah hasil curian. Setelah dijemput, tak ada kabar tentang Andi. Apakah ditahan atau tidak. Sampai akhirnya mayatnya ditemukan mengapung dengan kondisi membengkak dan membusuk, Senin (6/1) kemarin di dekat Jetty PT Adhimitra Baratama Nusantara (ABN) pukul 15.30 Wita. Kesaksian itu juga diperkuat ibu tiri Andi. Pada 3 Januari itu, Andi sempat mendatangi rumahnya di Samarinda Seberang. Bahkan saat itu di tangan Andi sudah terpasang borgol. Itu dikatakan saat ibu tirinya mendatangi RSUD AW Sjahranie, Selasa (7/1) sore bersama istri Andi. Apakah Andi dibunuh atau tidak, belum diketahui lebih pasti. Namun dari hasil autopsi yang berlangsung selama 3 jam lebih, ditemukan luka robek akibat senjata tajam (sajam) pada pipi kiri dan telinga kirinya. Selain itu ditemukan pasir dalam tenggorokan serta paru-paru Andi. Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman bersama Wakapolresta dan Kasat Reskrim juga tiba di rumah sakit. Sementara mengenai borgol tersebut masih dalam penyelidikan internal Paminal Polresta Samarinda. Informasi yang dihimpun media ini, Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Andika Dharma Sena melalui Kaur Inafis Polres Kukar Aiptu Dian Heri Wahyudi mengatakan, borgol yang terpasang di tangan korban merupakan milik Polri. Itu dibuktikan dengan lambang yang ada di borgol tersebut. “Awalnya tidak diketahui milik siapa. Karena borgol itu masih tertutup lumpur. Namun setelah dibersihkan menggunakan air. Terlihat lambang Polri,” paparnya. Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho menyebut kepolisian masih menunggu hasil visum dan autopsi dari RSUD AW Sjahranie. "Kita lihat hasil autopsi setelah itu baru kita gelar perkara dan simpulkan penyebab kematiannya apa," terang Andrias pada Disway Kaltim, Selasa (7/1). Andrias menyebutkan hasil autopsi baru bisa diperoleh sekitar sepekan ke depan. Sejauh ini sebanyak lima saksi yang telah diperiksa oleh kepolisian. Guna memperoleh keterangan lebih lanjut. Jenazah diperkirakan mengapung selama tiga hari. Kondisi itu disampaikan Kepala Instalasi Forensik RSUD AW Sjahranie terkait jenazah dr Kristina Uli Gultom Sp FM. Ciri-cirinya adalah tubuh membengkak dan membusuk. Ditemukan pula luka di bagian pipi. Tapi belum bisa dipastikan penyebabnya. “Kita harus menunggu sekitar dua minggu untuk hasil yang konkret,” bebernya. Wana Arifin (36) ibu tiri korban juga mengutarakan hal serupa. “Saya barusan melihat ciri-ciri jenazah dan itu anak tiri saya. Itu dilihat dari baju yang dia pakai,” jelasnya. Korban sebelumya mendatangi rumahnya. Di Sungai Keledang Samarinda Seberang pada Jumat (3/1) malam. Dalam kondisi tangan terborgol. “Dia sempat meminta tolong ke saya melalui jendela. Saya hanya sempat memberikan uang kepada anak saya sekitar Rp 17 ribu, karena saya tidak berani menemuinya langsung. Saya juga takut melihat tangannya terborgol.” pungkasnya. (m1/boy/mrf/byu/hdd)

Tags :
Kategori :

Terkait