BACA JUGA : Orang Kaltim Pertama Masuk di Istana IKN
Berbagai media langsung mencari jejak digital Yudian. Soalnya bukan sekali ini saja dia membuat gaduh.
Ada beberapa pernyataan dia yang juga dianggap tidak tepat dan justru terkesan tidak Pancasilais.
Padahal dia memimpin lembaga yang berkaitan dengan pemahaman dan pemasyarakatan nilai-nilai Pancasila.
Ketika menjadi Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Yudian pernah mengeluarkan larangan penggunaan cadar bagi mahasiswi.
Alasannya untuk menjaga ideologi dan juga memudahkan kampus dalam kegiatan belajar mengajar.
Ia curiga mahasiswi yang bercadar menggunakan joki saat ujian tanpa bisa diketahui.
Akhirnya kebijakan itu berumur tak sampai sebulan. Karena diserang berbagai pihak, Yudian mau tidak mau menarik kembali keputusannya itu.
Dalam wawancara dengan Detik.com, 12 Februari 2020 dia pernah mengeluarkan pernyataan yang juga kontroversial.
Ia menggambarkan seolah agama menjadi musuh Pancasila. Ada juga ucapannya yang menyebut “konstitusi di atas kitab suci.”
Hujan kritik juga menerpa dia. Yudian menjelaskan media salah kutip dan tidak memuat pernyataannya secara lengkap. Lalu dia mengatakan akan puasa bicara selama satu tahun.
BACA JUGA : Air Bersih untuk Balikpapan
Lomba penulisan artikel yang diadakan BPIP mengangkat tema “Hormat Bendera Menurut Hukum Islam” dan “Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam” pada bulan Agustus 2021 juga memicu polemik.
Ulama asal Sumatera Barat, Anwar Abbas meminta agar BPIP dibubarkan saja.
BPIP dibentuk berdasarkan Perpres No 7 Tahun 2018. BPIP adalah lembaga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki tugas membantu Presiden dalam hal-hal terkait pembinaan ideologi Pancasila.
Yudian sendiri dilantik Presiden Jokowi sebagai kepala BPIP 5 Februari 2020 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 12/P Tahun 2020.