Peluang Isran-Hadi untuk maju kembali di Pilgub Kaltim berada di ujung tanduk sehingga menimbulkan sikap was-was.
BACA JUGA: 30 Anggota DPRD Kabupaten Berau Terpilih Segera Dilantik
BACA JUGA: Jelang Pilkada 2024, KNPI Mahulu Imbau Elit Hindari Narasi Politik Kesukuan
Dari syarat minimal 11 kursi parlemen, kini hanya tersisa pas dengan syarat 11 kursi itu.
PDIP serta Demokrat lah yang menjadi harapan terakhir dari pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi.
Jika tidak mendapat dukungan dari kedua partai tersebut, pupus sudah harapan dari keduanya untuk kembali maju di Pilgub Kaltim nanti dan bisa dipastikan Pilgub Kaltim akan diwarnai dengan adanya kotak kosong (kokos).
DPD PDIP Kaltim sendiri sudah memberi kode melalui ketuanya, Safaruddin.
BACA JUGA: Pengamat Bilang Kaderisasi Partai Politik Lemah jadi Penyebab Politik Uang
BACA JUGA: Politik Uang Jadi Atensi Khusus Pengawasan Bawaslu Kubar di Pilkada 2024
Mantan Kapolda Kaltim itu mengaku sudah merekomendasikan bakal pasangan calon Isran Noor dan Hadi Mulyadi ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk diusung maju di pemilihan gubernur (Pilgub) 2024.
Namun, semua keputusan akan kembali ke DPP PDIP.
Selain berharap ke PDIP, Isran-Hadi juga harus bergerak cepat melobi Partai Demokrat agar mau berkoalisi dengan PDIP. Sebab, jika hanya PDIP saja tidaklah cukup untuk mengantarkan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi kembali berlayar di Pemilihan Gubernur Kaltim 2024 ini.
Jika kita berkaca pada Pilpres 2024 lalu, Partai Demokrat sendiri tergabung dalam koalisi Indonesia Maju (KIM). Sementara partai yang berada di koalisi tersebut sudah resmi mengarahkan dukungannya kepada pasangan Rudy Mas’ud – Seno Aji pada Pilgub Kaltim 2024.
BACA JUGA: Wacana Perppu UU MD3, Kursi Ketua DPR RI Ditentukan Lewat Koalisi
BACA JUGA: Stiker Bacalon Marak di Angkot, Bawaslu Kaltim Sebut Belum Berwenang Menindak
Berkaca pada pilpres lalu, besar kemungkinan Partai Demokrat akan ikut bergabung ke KIM untuk mengusung Rudy-Seno.