BACA JUGA : Bupati Ingin Pemkab dan Suku Dayak Lepoq Beriringan Jaga Pertumbuhan Sosial Budaya
“Selain memberikan pelayanan rutin seperti donor darah, PMI juga harus siap saat terjadinya bencana untuk membantu sesama. Bencana tidak ada pemberitahuannya, bisa datang siang, pagi, atau malam. Maka markas ini selalu terbuka untuk hal-hal tersebut,” jelas AH dihadapan tamu undangan.
Berdasarkan peraturan World Health Organization (WHO), kebutuhan darah di setiap daerah adalah dua persen dari jumlah penduduk di wilayah yang bersangkutan.
Sementara, di Kota Samarinda ada sekitar 856.360 penduduk.
Ia menegaskan, agar Kota Samarinda mesti mempersiapkan sekitar 17 ribu kantong darah untuk setiap tahun.
BACA JUGA : Sekdaprov Jadi Narsum di PKN Tingkat II, Paparkan Visi Kaltim sebagai Superhub Ekonomi Nusantara
AH pun berpesan, agar ketua dan pengurus hingga semua pengelola PMI Kota Samarinda untuk memperhatikan ketersediaan darah.
“Sehingga apabila ada masyarakat yang membutuhkan darah, kita selalu siap dan tersedia sehingga tidak ada keluhan dari masyarakat terkait kekosongan darah,” pungkasnya.