Studi: Kecepatan Makan Ternyata Berdampak pada Berat Badan dan Kesehatan

Sabtu 06-07-2024,09:00 WIB
Reporter : Hariadi
Editor : Hariadi

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Tanpa Anda sadari, ternyata kecepatan makan seseorang punya pengaruh terhadap berat badan dan kesehatan. 

Sebuah studi mengungkapkan bahwa pemakan cepat cenderung mengalami peningkatan berat badan lebih cepat dibandingkan dengan pemakan lambat atau sedang. 

Hal ini dikarenakan proses hormonal yang terjadi di dalam tubuh saat makan membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk memberikan sinyal kenyang ke otak. 

Oleh karena itu, pemakan cepat mungkin sudah mengonsumsi lebih banyak kalori sebelum otak menyadari bahwa tubuh sudah cukup kenyang.

Menurut Dr. Jessica Beh, seorang dokter keluarga di DTAP@Robertson, pemakan lambat biasanya membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk menyelesaikan makan, sementara pemakan cepat menyelesaikan makan dalam kurang dari 20 menit. 

BACA JUGA: DBD Wajib Diwaspadai, Dinkes Berau Ajak Masyarakat Cegah Pertumbuhan Nyamuk Aedes Aegypti

"Durasi rata-rata yang dibutuhkan kebanyakan orang dewasa untuk menyelesaikan makan bervariasi, tergantung pada kebiasaan makan individu dan norma budaya," kata Dr. Beh, dilansir dari CNA, Sabtu (6/7/2024). 

"Rentang umum adalah sekitar 30 menit untuk makan utama dan 20 menit untuk camilan," lanjutnya.

Mengapa Beberapa Orang Makan dengan Lambat Sementara yang Lain Sebaliknya?

Jika Anda adalah pemakan lambat, kata Dr. Beh, mungkin ada hubungannya dengan gangguan selama waktu makan atau masalah kesehatan gigi. 

"Orang yang cenderung makan sambil melakukan aktivitas lain seperti menonton TV, membaca, bekerja atau bercakap-cakap dengan teman makan mungkin makan dengan lambat karena perhatian mereka terbagi antara makan dan aktivitas lainnya," katanya.

"Rasa sakit akibat gigi palsu yang tidak pas atau masalah kesehatan mulut lainnya bisa membuat mengunyah menjadi sulit dan lambat," tambah Dr. Beh. Sementara beberapa orang memang lebih suka makan perlahan, menikmati setiap gigitan.

BACA JUGA: Layanan Poli Jiwa RSUD Panglima Sebaya Segera Difungsikan

Sebaliknya, pemakan cepat mungkin terbiasa makan cepat karena gaya hidup mereka yang sibuk, kata Dr. Beh. "Ini umum terjadi pada orang dengan pekerjaan yang menuntut, pelajar dan orang tua yang mungkin memiliki waktu terbatas untuk makan," terangnya.

Kebiasaan makan ini juga bisa terbentuk sejak kecil ketika mereka didorong oleh orang tua untuk segera menyelesaikan makan, kata Dr. Beh. 

Kategori :