BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Kasus pelecehan dan kekerasan seksual masih menjadi masalah serius yang sering terjadi di berbagai kalangan.
Psikolog di Balikpapan, Patria Rahmawaty turut menyoroti kasus yang akhir-akhir ini marak terjadi, yang mirisnya pelaku adalah berasal dari lingkungan terdekat, bahkan orang tua korban sendiri.
Patria menjelaskan, bahwa pelaku tersebut seringkali tampil dengan sikap yang baik dan sopan, yang dampak dari tindakan ini sangat besar bagi korban.
Tidak hanya menyebabkan trauma psikologis yang mendalam, tetapi juga mempengaruhi kesehatan mental jangka panjang korban.
Menurutnya, pemahaman mengenai latar belakang pelaku dan pentingnya penanganan psikologis bagi korban menjadi kunci dalam menangani kasus-kasus ini secara efektif.
BACA JUGA : Transaksi Uang Fantastis, Pinjol dan Judi Online Bagaikan Saudara Kembar
Sedangkan ntuk mengetahui apakah pelaku memiliki gangguan mental atau tidak, Patria mengatakan, bahwa diperlukan pemeriksaan psikologis.
"Pelaku harus dilakukan pemeriksaan dulu secara psikologis, nanti setelah itu baru diketahui apakah memang si pelaku ini mengalami gangguan mental," jelasnya saat dikonfirmasi pada Selasa (18/6/2024).
Dia menambahkan, pelecehan seksual sering terjadi di kalangan orang terdekat atau mereka yang mengetahui bahwa korbannya memiliki perasaan insecure dan tidak berani melawan.
Lebih lanjut, Patria menguraikan beberapa faktor yang mendorong pelaku melakukan pelecehan seksual.
BACA JUGA : Pria Asal Berau Dilaporkan Tewas Usai Minum Racun Rumput
"Biasanya pelaku itu memiliki kewenangan atau relasi kuasa yang memudahkan mereka melakukan intimidasi. Atau, mereka memiliki peluang untuk melakukan pelecehan tersebut," ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa pelaku pelecehan sering kali tampil dengan performa yang bersih dan baik, serta bersikap sopan dan religius, yang menambah kompleksitas kasus tersebut.
Sedangkan dari sisi korban, Patria menyoroti pentingnya penanganan psikologis untuk mengatasi trauma yang dialami korban, terlebih jika korbannya rata-rata masih dibawah umur.
"Korban-korban yang tidak mendapatkan treatment psikologis untuk mengatasi traumatik yang dihadapi itu efeknya panjang, bisa depresi, anxiety, dan stres yang berkepanjangan," katanya.