Disbun Kaltim Peringatkan Petani: Waspadai Bibit Sawit Palsu!

Sabtu 15-06-2024,10:00 WIB
Reporter : Hariadi
Editor : Hariadi

Kerugian akibat benih palsu baru terlihat jika petani melakukan perhitungan panen. Dilansir dari laman Disbun Kaltim, berdasarkan penelitian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), produksi kebun yang menggunakan bahan tanam asal hanya menghasilkan 50 persen panen yang bisa dicapai jika menggunakan benih bermutu. 

Misalnya, di salah satu Kabupaten di Sumatera Utara, petani hanya mampu memperoleh hasil 10 ton TBS/ha/tahun meskipun umur tanamannya sudah mencapai 14 tahun. 

Padahal dengan benih bermutu, produksi bisa mencapai 20 ton/ha/tahun dengan pemeliharaan kurang baik dan hingga 35 ton TBS/ha/tahun dengan pemeliharaan intensif.

BACA JUGA: Perseteruan Dua Caleg PDIP Paser Demi Rebut Kursi Dewan Berlanjut, Hamransyah: 'Ngajak Perang'

Dengan asumsi harga TBS Rp 1.500/kg, penggunaan benih palsu menyebabkan petani kehilangan pendapatan hingga Rp 15 juta per ha setiap tahunnya, karena kehilangan hasil 10 ton per ha.

Proses penyebaran benih palsu sering kali terjadi ketika satu petani yang sudah membeli menunjukkan pada rekannya bahwa tanamannya sudah menghasilkan, sehingga petani lainnya tertarik membeli dari sumber yang sama yang tidak jelas asal usulnya. 

Oleh sebab itu, kerugian akibat menggunakan benih palsu tidak selalu berupa tanaman yang tidak menghasilkan. Bisa saja tanaman tersebut menghasilkan, namun produktivitasnya jauh di bawah tanaman yang berasal dari benih bermutu.

Kategori :