Akademisi Keperawatan ini mejelaskan, kunci utama dari penanganan stunting adalah data yang akurat.
Agar intervensi yang dilakukan pemerintah dapat tepat sasaran. Perolehan data stunting, salah satu sumber utamanya dari Posyandu.
Namun, di Kaltim sendiri angka kunjungan ke posyandu masih sangat rendah, berada di angka 40 persen.
BACA JUGA : Penyebab Lebam Masih Jadi Misteri, Keluarga Remaja Tewas di Manggar Tuntut Polisi Segera Bertindak
Kunjungan ke posyandu sebenarnya merupakan langkah awal bagi ibu dan anak untuk terhindar dari stunting.
Selain itu, posyandu merupakan tempat yang kita ambil datanya dalam membentuk data persebaran stunting di Kaltim.
“Saya Khawatir, akan terjadi fenomena gunung es, karena data yang mereka poroleh tidak akurat,” tuturnya.
Dari hal tersebut, Akademisi Keperawatan ini menghimbau untuk para ibu dan anak untuk datang ke posyandu terdekat agar data yang diperoleh dalam penururnan stunting dapat akurat dan mampu ditanggulangi oleh pemerintah.