Kepala SKK Migas Kalsul Beber Manfaat Hadirnya Industri Hulu Migas di Daerah

Jumat 12-07-2019,10:00 WIB
Reporter : Devi Alamsyah
Editor : Devi Alamsyah

Kepala SKK Migas Kalsul, Saifudin. (Dok. DiswayKaltim.com)

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Terkait adanya ironi daerah penghasil SDA migas dan tambang yang menurut penelitian Aji Sofyan Effendi, Ekonom Kaltim, 82 persen desa-desanya itu tertinggal, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul Saifudin membeber soal kontribusi industri hulu migas dari sisi alokasi dana bagi hasil (DBH) dan multiplier effect lainnya.

Saifudin juga meminta stakeholder daerah untuk mencontoh Bojonegoro, Jawa Timur, supaya tepat sasaran. Pemerintah menerbitkan peraturan daerah (Perda) yang langsung bisa dirasakan manfaatnya sampai ke desa.

Hal yang sama menurutnya bisa dilakukan di Kaltim. Karena jika melihat data kontribusi industri hulu migas, realisasi alokasi DBH 2018 Kaltim tercatat senilai Rp 1,8 triliun lebih. Itu baru manfaat dari sisi DBH.

Dari nilai transaksi jasa, katanya, vendor lokal yang bermitra dengan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) membukukan transaksi senilai 134,21 juta dolar Amerika. Sementara transaksi barang berkisar 19.4 juta dolar Amerika.

Data itu untuk periode Januari 2018 hingga Mei 2019. SKK mencatat sekitar Rp 21.4 triliun (kurs Rp 14 ribu) perputaran uang  dari satu perusahaan migas.

“Itu dari sekitar 167 supplier lokal yang berdomisili di Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara dan sekitarnya yang bekerja sama dengan PHM,” sebutnya saat Forum Diskusi Industri Hulu Migas, Kamis (11/7/2019).

Manfaat lain yang langsung menyasar masyarakat adalah sambungan jaringan gas ke rumah-rumah di Balikpapan, Bontang, Samarinda dan PPU. Akhir 2019 nanti, ada 30 ribu sambungan jargas ditargetkan terpasang.

Sementara sisi industri, distribusi lifting gas domestik di Kalsul periode Januari hingga Juni 2019 sebesar 565,61 MMSCFD. Angka itu termasuk distribusi jargas, PLN, Pupuk Kaltim, dan industri di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, seperti Kaltim Methanol Industri, Kaltim Parna Industri, Kaltim Daya Mandiri, Bontang Migas Energi, PT Panca Amara Utama, dan PT Energy Sengkang.

“Sementara penyerapan tenaga kerja, SKK Migas Kalsul beserta KKKS dan kontraktor di bawahnya mempekerjakan hampir 20 ribu tenaga kerja,” imbuhnya.  (eny/dah)

Baca Juga : Ironi, 82 Persen Desa Daerah Penghasil SDA Sangat Tertinggal
Tags :
Kategori :

Terkait