BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Penerbangan Qatar Airways dari Doha, Qatar menuju Dublin, Irlandia, pada Minggu (26/5/2024), mengalami turbulensi hebat yang mengakibatkan delapan penumpang harus dilarikan ke rumah sakit.
Dalam insiden tersebut, enam penumpang dan enam anggota awak kabin mengalami luka-luka saat pesawat melintasi wilayah udara Turki.
BACA JUGA: Peneliti Temukan Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Turbulensi Singapore Airlines
Sekitar dua jam setelah lepas landas, Qatar Airways QR017 mengalami turbulensi hebat yang membuat penumpang dan awak kabin terlempar dari kursi mereka.
Pesawat tersebut mendarat di Bandara Dublin tepat sebelum pukul 1 siang waktu setempat, disambut oleh layanan darurat termasuk ambulans yang segera mengevakuasi korban luka.
"Delapan orang di dalam pesawat kemudian dibawa ke rumah sakit. Penerbangan kembali ke Doha (QR018) dijadwalkan beroperasi seperti biasa sore ini, meskipun dengan penundaan," ujar perwakilan dari daa, operator Bandara Dublin, dikutip dari RTE, Senin (27/5/2024).
BACA JUGA: Rute Penerbangan Balikpapan-Kediri Dibuka Mulai 6 Juni
Disebutkan bahwa operasional penerbangan di Bandara Dublin tetap berjalan normal tanpa gangguan berarti.
Qatar Airways menyatakan bahwa sejumlah kecil penumpang dan awak kabin mengalami cedera ringan dalam penerbangan dan kini mendapatkan perawatan medis. Maskapai tersebut juga menambahkan bahwa insiden ini sedang dalam proses investigasi internal.
Banyak penumpang menggambarkan kejadian tersebut sebagai momen yang menakutkan.
BACA JUGA: Bupati Mahulu Temui Pj Gubernur Kaltim, Bahas Pembangunan Bandara dan Pemekaran Wilayah
"Saya harus meraih kursi di depan dan memasang sabuk pengaman. Makanan dan minuman berhamburan ke mana-mana, pesawat menjadi berantakan setelahnya," ucap salah seorang penumpang yang baru saja kembali dari Perth.
Cathal, penumpang yang sedang dalam perjalanan pulang dari Doha, mengatakan bahwa tanda sabuk pengaman sudah dimatikan saat insiden terjadi, menyebabkan makan malamnya tumpah dari pangkuannya. Ia menunjukkan celana pendek yang sobek sebagai akibat dari kejadian tersebut. "Saya telah terbang dengan maskapai ini selama lima tahun, dan kali ini sangat mengecewakan," ujarnya.
BACA JUGA: Bandara Kalimarau Berau Terus Mengupayakan Pembangunan Heliport
Penumpang lain, Paul Mocc, menggambarkan momen ketika orang-orang menghantam atap kabin dan makanan serta minuman berserakan. Ia melihat beberapa awak kabin yang terluka dengan perban di sekitar tubuh mereka namun tetap melanjutkan pelayanan dengan profesional. "Saya melihat seorang penumpang memakai oksigen dan tampaknya mengalami cedera punggung," tambahnya.