"Apalagi Samarinda ini segera akan menjadi kota metropolitan dan bahkan tahun 2045 diprediksi jumlah penduduknya mencapai 1,7 juta orang. Sebagai kota jasa dan perdagangan memang mau tidak mau segala persoalan yang terjadi harus segera diatasi," terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penjaringan Partai Golkar Samarinda, Andi Saharuddin mengungkapkan bahwa hari ini merupakan hari terakhir jadwal pengembalian formulir bagi seluruh bakal calon.
Tim Penjaringan mencatat ada 14 orang yang sudah mengambil formulir pendaftaran di Partai Golkar Samarinda untuk mendaftar sebagai kepala daerah.
Namun hanya sembilan orang saja yang sudah mengembalikan formulir tersebut.
Sedangkan, lima orang sisanya yang tidak mengembalikan formulir dianggap batal, karena sudah melewati jadwal pengembalian formulir pendaftaran.
"Dari sembilan orang yang mengembalikan formulir ini, ada lima orang yang mendaftar sebagai calon wali kota, dan sisanya mendaftar sebagai wakil wali kota," ungkap Andi.
BACA JUGA : Politik Dua Kaki? Gerindra Usung Rudy Mas'ud dan Isran Noor di Pilgub Kaltim 2024
Tim Penjaringan Partai Golkar Samarinda akan melaksanakan rapat pleno untuk menetapkan sembilan nama yang sudah mengembalikan formulir, untuk selanjutnya diserahkan ke DPD dan DPP Partai Golkar.
"Sore ini juga kita akan melaksanakan rapat pleno penetapan nama yang terdaftar dan sudah mengembalikan formulir. Nanti selanjutnya akan diarahkan ke DPD. Dan di DPP nanti akan ditetapkan nama-nama yang akan diusung oleh Partai Golkar di Pilkada Samarinda," jelas Andi.
Sebagai informasi, pada Kontestasi Pilkada Samarinda 2020 lalu. Rusmadi Wongso berpasangan dengan Andi Harun. Andi Harun sebagai calon wali kota dan Rusmadi Wongso sebagai calon wali kota.
Pada saat itu, keduanya diusung oleh tujuh Parpol yakni, Partai Gerindra, PDIP, PKB, PKS, Nasdem, PPP dan Hanura.
Keduanya berhasil memenangkan kontestasi Pilkada dan memimpin Kota Samarinda selama lima tahun.