BERAU, NOMORSATUKALTIM - Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang SMP dinilai belum maksimal. Sehingga, program wajib belajar 9 tahun kembali menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menjelaskan, APK jenjang SD berada pada kondisi yang lebih baik daripada jenjang SMP. APK ini diukur berdasarkan jumlah siswa SD yang meneruskan pendidikan ke SMP.
“Jenjang SD mempunyai kondisi lebih baik jika dibandingkan dengan jenjang SMP. Karena anak yang bersekolah pada jenjang SD paling banyak jika dibandingkan dengan SMP,” ungkapnya, Kamis (4/4/2024).
BACA JUGA : Produksi Kelapa Sawit di Berau Terus Meningkat Seiap Tahunnya
APK jenjang SMP tahun 2022 lalu ditargetkan mencapai 100 persen. Namun, yang terealisasi baru mencapai 89,43 persen, dengan kategori cukup baik.
“Tahun 2022 kita targetkan APK sebesar 100 persen. Tapi terealisasi sebesar 89,43 persen dengan kategori cukup baik, walaupun belum mencapai 100 persen,” imbuhnya.
BACA JUGA : Potongan Pajak THR 2024 Dikeluhkan Para Pekerja, DJP Buka Suara
Disampaikannya, data APK itu diperoleh dari jenjang SMP, MTS, SDLB dan Paket B. Adapun jumlah siswa yang dihimpun, masuk dalam usia-usia sekolah yakni 13-17 tahun.
“APK jenjang SD pada tahun 2022 kita targetkan sebesar 100 persen. Dan terealisasi 103,87 persen. Itu dengan kategori sangat berhasil,” bebernya.
BACA JUGA : Polres Berau Siapkan 7 Pos Pengamanan Mudik Hari Raya Idulfitri 2024
Tahun ini, APK jenjang SMP akan diperhatikan secara serius. Pemkab Berau akan berupaya mencari solusi yang tepat, untuk mengatasi para siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan masih putus sekolah.