BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Film dokumenter “Dirty Vote” garapan sutradara Dandhy Dwi Laksono hilang dari chanel Watchdoc di platform Youtube pada Senin (12/2/2024) malam.
Berdasarkan pantauan Nomorsatu Kaltim, video terbaru yang ditampilkan dalam chanel WatchDoc adalah "Derita Tiada Air" yang diunggah pada hari Sabtu (10/2/2024).
Padahal, film "Dirty Vote" diunggah chanel ini pada hari Minggu (11/2/2024). Sedianya, film ini hingga Senin (12/2/2024), pukul 18.20 Wita, sudah mencapai 5 juta penonton lebih.
BACA JUGA: Krisis Politik Pakistan, Khan dan Sharif Sama-Sama Mengklaim Menang Pemilu
Jika dicoba melakukan pencarian dengan kata "Dirty Vote" di kanal YouTube, yang muncul hanyalah berita tanggapan terkait film ini yang diunggah oleh akun milik media massa.
Merespons hal ini, Founder WatchDoc, Dandhy Laksono mengaku tidak tahu penyebabnya. Namun yang pasti kejadian serupa juga pernah terjadi sebelumnya.
"Ini dulu waktu 'Sexy Killers' juga begini (hilang) kan? Kalah di-search di Youtube memang enggak akan muncul Sexy Killlers sampai selesai," terang Dandhy saat dikonfirmasi oleh wartawan.
BACA JUGA: Ketua KPU Samarinda Ingatkan Logistik Pemilu Jangan Dititip di Rumah Ketua RT
Dirinya menegaskan tidak tahu penyebab hilangnya film tersebut. "Aku enggak tahu, tapi pengalaman Sexy Killers sama dengan Dirty Vote," tandasnya.
Seorang warganet di media sosial X, @iqbal_farabi menduga ada shadow ban dari Google terhadap video Dirty Vote di Youtube.
Pun hilang dari chanel WatchDoc, film "Dirty Vote" masih bisa ditonton di chanel PSHK Indonesia di platform YouTube. Namun proses pencariannya harus dilakukan melalui mesin pencarian Google. Jika menggunakan fitur search Youtube, film tersebut tidak ditampilkan.
BACA JUGA: Pakar Hukum dan Aktivis Tanggapi Film Dirty Vote: ‘Semua Tergambarkan di Situ’
Pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti menjabarkan skenario MK dalam film Dirty Vote garapan sutradara Dandhy Laksono.-(Tangkapan Layar/ Istimewa)-
Shadow Ban, Apa Itu?