Seiring berakhirnya hari, Wei berdiri di pintu masuk tokonya, dengan wajah ceria yang penuh harapan dan antusiasme.
"Di tahun yang baru, saya berharap kue kami dapat menjangkau area yang lebih luas lagi, seiring kami menyempurnakan metode pengawetan untuk distribusi yang lebih luas," tuturnya berharap, yang menyuarakan aspirasi rekan-rekannya di industri penganan khas Indonesia.
Jangkauan kudapan khas Indonesia telah meluas hingga ke daerah-daerah yang memiliki komunitas warga Tionghoa Indonesia yang besar seperti Fujian, Guangxi, dan Hainan, menyebar ke seantero China melalui kekuatan internet.
Di platform-platform daring China, resep jajanan khas Indonesia bermunculan, dan banyak penggemar kuliner di seluruh negara itu akan membeli bahan-bahan makanan secara daring dan mencoba membuatnya sendiri.
Gu Jia, wanita berusia 20-an tahun, membagikan resep puding berlapis kelapa buatannya di Xiaohongshu, atau Little Red Book, platform media sosial China yang berfokus pada gaya hidup.
"Saya mengetahui tentang puding itu saat bepergian ke Indonesia, dan saya menyukainya. Jadi, saya membeli bahan-bahan, seperti dedaunan pewarna, santan, (dan) tapioka secara daring untuk membuatnya dan menyajikannya kepada keluarga saya," katanya.
Penjualan daring jajanan tersebut, terutama selama Festival Musim Semi, telah melonjak, dengan sebuah toko aneka kudapan melaporkan penjualan lebih dari 1.000 kue santan berlapis setiap bulannya.
Sejumlah platform media sosial dibanjiri resep kue khas Indonesia, dengan banyak penggemar membuatnya untuk disajikan dalam berbagai acara keluarga.