Mencekam, Bentrok Massa Pro Israel Vs Massa Pro Palestina Pecah di Kota Bitung

Sabtu 25-11-2023,22:10 WIB
Reporter : Hariyadi
Editor : Hariyadi

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Viral rekaman video bentrok massa pro Israel dan pro Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Melansir unggahan akun Instagram, @beritautamahariini, Sabtu (25/11/2023), situasi Kota Bitung kini tengah memanas.

Dalam video terlihat massa membawa bendera Israel berlarian mengejar kelompok pro Palestina.

Teriakan massa pun terdengar di mana-mana, sehingga membuat panik warga sekitar.

"Ya Allah, kacau Bitung. Ya Allah kasihan e... Ya Allah e..," terdengar suara perempuan yang sedang menyesali kejadian tersebut.

Dalam video lain diunggah akun ini, tampak sekelompok pria berpakaian adat dominan merah menginjak-injak seorang pria. Sambil membawa bendera Israel, massa bergantian menginjak kepala pria tersebut.

Sementara itu, pada video lain di Tiktok, terekam kerusuhan serupa.

"Pray Kota Bitung, Torang Semua Basudara," demikian tulis akun @adikusuma.

Dalam video tersebut memperlihatkan sekelompok pria berpakaian adat dominan warna merah menghunus senjata tajam di tengah jalan.

Mereka mencegat ambulans yang melintas, kemudian memukuli bagian kaca. Bahkan ambulans tersebut digulingkan dan ditinggal begitu saja di tengah jalan.


Massa berpakaian adat merusak ambulans dalam kerusuhan yang berlangsung di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).-(Tangkapan layar Tiktok @adikusuma)-

Sementara dalam video diunggah akun @david sumual, terlihat polisi berusaha mengendalikan massa.

Sejauh ini belum diketahui pemicu bentrokan dua kubu massa pro Israel dan pro Palestina.

Peristiwa ini cukup ironis, mengingat situasi di Gaza sedang mendingin. Israel dan Hamas saat ini sepakat untuk gencatan senjata.

Situasi ini pun dimanfaatkan otoritas Gaza di Palestina untuk menerima bantuan. Truk-truk yang sudah beberapa pekan tertahan di perbatasan Rafah, Mesir, kini sudah bisa masuk Gaza.

Kendati begitu, gencatan senjata ini hanya akan berlangsung selama 4 hari. Setelah itu, melalui Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pihaknya akan kembali melakukan agresi.

Kategori :