Mitigasi Perubahan Iklim dan Transisi Energi Perlu Sosialisasi Massif

Jumat 27-10-2023,20:08 WIB
Editor : Baharunsyah

Samarinda, nomorsatukaltim – Yayasan Mitra Hijau (YMH) merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada perubahan iklim dan strategi pembangunan rendah karbon atau Low Emissions Development Strategy. 

Sejak didirikan pada tahun 2013, YMH telah bermitra dengan berbagai lembaga internasional, pemerintah, dan perusahaan multinasional dalam menjalankan dan menerapkan program kegiatannya. 

Di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), YMH menjadi anggota konsorsium program IKI JET bersama GIZ, ILO, ITUC, ICSD, dan Wuppertal Institute untuk melakukan pekerjaan Just Energy Transition (JET) atau Transisi Energi Berkeadilan. 

Andi Samyanugraha Direktur Program YMH menjelaskan, dalam konsorsium tersebut, pihaknya berfokus pada pendampingan masyarakat. Agar saat pemerintah dan semua pemangku kepentingan melakukan transisi energi, masyarakat sudah mempunyai kesiapan yang lebih baik. 

“Dalam pelaksanaan pendampingan ini tidak bisa dipungkiri peranan media yang sangat penting dalam menyampaikan isu-isu terkait transisi energi, perubahan iklim, dan energi bersih kepada masyarakat. Sehingga masyarakat terinfo dengan baik serta memahami isu-isu tersebut,” kata Andi Samyanugraha dalam Workshop bersama para jurnalis dan serikat media siber di Hotel Horison Samarinda, Jumat (27/10/2023). 

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pembina Yayasan Mitra Hijau Dicky Edwin Hendarto memaparkan, transisi energi berkeadilan adalah salah satu isu penting di abad ke 21 ini. Upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim, meningkatkan akses energi bersih, dan menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan, adalah tantangan global yang memerlukan perhatian media yang kuat untuk menyampaikannya kepada masyarakat. 

Oleh karena itu wartawan memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan informasi tentang transisi energi berkeadilan kepada masyarakat. 

“Saat FGD Stakeholders Engagement pada 19 – 20 September 2023 lalu, teridentifikasi kurangnya kesadaran masyarakat mengenai perubahan iklim, terutama tentang penghematan energi (energy saving) dan transisi energy karena kurangnya informasi yang bisa diakses masyarakat,” ungkap Dicky. 

Penyebabnya menurut dia, adalah kurangnya pemahaman wartawan mengenai isu-isu terkait perubahan iklim dan energi terbarukan. Sehingga diperlukan pelatihan bagi para wartawan. Atas dasar itulah pihaknya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada awak media di Kaltim terkait pemahaman tentang perubahan iklim dan transisi energi.  

Kategori :