Balikpapan, NOMORSATUKALTIM – Setelah setahun menjabat sebagai Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud telah meluncurkan jaminan kesehatan gratis melalui BPJS Kesehatan kelas 3 yang sudah berjalan 2 tahun ini.
Namun masih banyak warga Balikpapan yang belum merasakan salah satu program unggulan Wali Kota Balikpapan tersebut.
Informasi ini diterima Anggota DPRD Balikpapan, Pantun Gultom, saat melakukan agenda reses di Gang Mawar RT 03 dan 04, Kelurahan Sepinggan Raya, Balikpapan Selatan, pada Senin (23/10/2023).
Salah satu warga di sana, Hanisah mengatakan baru memiliki BPJS Kesehatan sejak 5 bulan terakhir. Namun, ia membayar premi asuransi secara mandiri.
Gultom mengungkap, BPJS Kesehatan kelas 3 gratis, belum dirasakan warga karena kurangnya sosialisasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
Hal ini membuat banyak warga Balikpapan yang belum memahami cara untuk mendapatkan fasilitas kesehatan gratis tersebut.
"Kalau saya lihat pemerintah yang salah, karena kurangnya sosialisasi. Sehingga masih banyak yang belum paham, seperti apa caranya agar bisa merasakan BPJS Kesehatan gratis," kata Gultom.
Meski begitu, Ia juga menyarankan warga agar pro aktif mencari informasi program pemerintah. Hal ini bisa dilakukan dengan bertanya kepada Ketua RT setempat atau dari tetangga.
"Tapi tidak sepenuhnya salah pemerintah, warga juga salah, kenapa tidak bertanya dengan tetangganya yang sudah merasakan manfaat BPJS gratis. Di sinilah warga harus sering-sering bergaul dengan tetangganya agar bisa mendapatkan informasi yang mungkin memang belum mengetahui," ungkapnya.
Selain itu, dalam reses ini, warga RT 03 dan 04 Kelurahan Sepinggan Raya juga mempertanyakan kendala air bersih.
Ainun, salah satu warga yang hadir dalam reses Pantun Gultom mengaku sulit mendapatkan akses terhadap air bersih.
Ia mengaku telah mengajukan pemasangan baru kepada manajemen PDAM dan sampai saat ini belum juga terealisasi.
Padahal PDAM melalui Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) memiliki program bernama Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Program dari pemerintah pusat untuk melakukan pemasangan pipa saluran air secara gratis.
Menurut Ainun, program MBR tidak pernah menyentuh lingkungan Gang Mawar, Kelurahan Sepinggan Raya. MBR kebanyakan hanya dinikmati di wilayah tengah kota saja.
Pantun menjelaskan, untuk mengurus penyambungan pipa air bersih harus dilakukan secara kolektif, agar mudah dilakukan penyambungan ke saluran pipa induk.
Karena kata Gultom, untuk memasang ke jalur pipa induk ada biaya yang dibebankan kepada warga.
Sementara itu, terkait MBR, Gultom menerangkan hanya ditujukan untuk warga tidak mampu. Salah satu kriteria warga kurang mampu itu, memiliki rumah yang terbuat dari kayu.