NOMORSATUKALTIM – Puncak ALKI II Zone Investment Forum bakal dihelat mulai besok, Selasa 24-29 Oktober. Perhelatan ini akan dirangkai Nusakraf atau Nusantara Ekraf. Nantinya ada Expo UMKM dan Balikpapan Fashion Week, yang mempertemukan desainer lokal dengan nasional.
Rangkaian agenda ini sebelumnya telah dihelat sejak Senin (25/9/2023) silam, berupa Investment Project Ready to Offer atau IPRO Award 2023 ALKI II Zone Investment Forum. Agenda tersebut digelar Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu aka DPMPTSP Kota Balikpapan. Sebagaimana diketahui ALKI II Zone serupa supermarket yang menjual potensi investasi di daerah-daerah yang dilalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Ini cara agar daerah-daerah terkait bisa bersama-sama menjual potensi daerah masing-masing.Sedikitnya ada 15 IPRO yang akan ditawarkan kepada para investor pada malam puncak di ALKI II Zone Investment Forum 2023 nanti.
"Nanti yang beli adalah investor. Daripada Balikpapan dengan daerah lain jualan sendiri-sendiri. Kita undang investor bersamaan mau luar daerah maupun mancanegara," jelas Kepala DPMPTSP Balikpapan, Hasbullah Helmi. Adapun terkait IPRO Award 2023, yakni potensi investasi yang dibuat dokumennya. Sehingga para investor, saat hari puncak, jika ingin investasi di IPRO sudah clean and clear. "Tinggal bangun. Ini yang kami tawarkan ada 15 IPRO saat hari puncak ALKI II Zone. Tapi nanti jika investor bertemu dan ada potensi lain dipersilakan," imbuh Helmi. IPRO Award itu, lanjutnya, dokumen yang biasa dibuat DPMPTSP. Tapi kali ini dokumen tersebut dikurasi. Dikimkan pada Kementerian investasi untuk dinilai bersama dengan Bank Indonesia. Sehingga tim penilai memang ada dan bukan dari Balikpapan. Balikpapan menjadi salah satu daerah yang IPRO-nya dinilai bersama daerah-daerah lain. Balikpapan mendapat juara ketiga pada IPRO Award 2023. Adapun juara kedua Polewali Mandar Sulawesi Barat dan juara pertama Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. "Mereka (penilai) melihat dari dokumen tersebut mulai sisi luas lahan, potensi keuntungan, nilai investasi, bentuk kerjasama, dan informasi apapun yang dicari investor ada di IPRO ini," katanya. Sebelumnya, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menyambut perwakilan dari daerah-daerah ALKI II lainnya yang hadir pada IPRO Award. Ia menyampaikan, di era globalisasi terjadi perubahan cepat pada pergerakan modal. Menurutnya kondisi geografis Kaltim sangat strategis, itulah kenapa ada investment forum. Dilalui ALKI II, yang menjadi jalur perdagangan kedua setelah ALKI I. “Selama ini perdagangan asing dari luar kerap lewat Selat Malaka. Sekarang di sana sudah terjadi pendangkalan dan crowded. Juga terjadi beberapa perompakan di sana," jelasnya. “Inilah mengapa ALKI II ini bisa jadi pilihan lain. Setelah Kalimantan Timur ditetapkan menjadi ibu kota negara, jalur ALKI II makin menarik banyak pihak. Sehingga ini penting dimanfaatkan,” imbuhnya. Rahmad menerangkan, segitiga emas perdagangan Sulawesi dan Kalimantan disebut Mabalu. Segitiga Emas yang memiliki potensi strategis mengelola Selat Makassar. Mamuju - Balikpapan - Palu. Konsep ini dilahirkan karena sudah terlihat potensi di Selat Makassar. “Hampir 90 persen komunitas yang masuk di Kaltim dan Sulawesi lewat laut," jelasnya. Saat ditetapkan sebagai ibu kota negara, potensi ini dilanjutkan. Yang melibatkan daerah lain yang dilalui ALKI II. Terkait peluang investasi di Balikpapan, selama ini tanah milik Pemkot Balikpapan yang dikelola Perumda Manuntung Sukses untuk dikerjasamakan dengan investor. Tercatat ada lebih dari 133 hektare lahan yang tersedia. Rahmad mempersilakan jika ada yang tertarik berinvestasi dan perlu tanah, bisa menggunakan lahan milik pemerintah kota di kawasan KIK yang dikelola Perumda. (*)